PURBALINGGA- Gelaran Festival Kentongan dalam rangka memeringati Hari Jadi Ke-189 Kabupaten Purbalingga di Alun-alun Purbalingga, Minggu (29/12) malam berlangsung meriah. Setidaknya 13 grup unjuk kebolehannya di depan panggung kehormatan.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, festival kentongan yang benar-benar di tunggu warga Purbalingga. Alun-alun penuh oleh warga yang ingin melihat langsung pertunjukkan dari tiap grup, meski panitia sudah menyediakan dua layar lebar di sisi kanan dan kiri panggung.
“Kentongan ini merupakan musik yang unik, membutuhkan kebersamaan, kekompakkan, dan harmonisasi antara pemusik dengan penari. Oleh karenanya masyarakat Purbalingga sangat antusias untuk menonton dan datang ke alun-alun ini, meskipun malam hari,” katanya.
Usai semua tampil dihadapan panggung kehormatan, seluruh dewan juri yang terdiri dari Sutarko, Sri Pamekas dan Sutejo berunding untuk menentukan penampil terbaik 1 sampai 6. Panitia mengisi kekosongan panggung sambil menunggu hasil rapat dewan juri dengan memberikan kesempatan bagi seluruh peserta untuk tampil kolosal di panggung.
Maksimal
Salah satu dewan juri Festival Kentongan Sri Pamekas menjelaskan, pada tampilan malam hari ini semuanya nampak tampil maksimal. Dalam tampilan kali ini, semua elemen sudah tergarap baik musik, vokal, koreografi, konfigurasi maupun penghayatannya.
“Untuk penghayatannya belum semua menggarap penghayatan. Ini yang nanti akan membedakan nilai masing-masing grup. Setiap usai lomba, kami berupaya memberikan evaluasi dengan tujuan ketika ada event lagi sudah ada peningkatan kualitas,” ujarnya.
Pada festival itu, juara 1 diraih grup kentongan Punji Kastala, juara 2 Pring Rogosukma, juara 3 Laskar Sangga Langit. Sedangkan untuk harapan 1, 2 dan 3 secara urutan diraih grup kentongan Gema Cikalong, Tublos dan Simphony Klawing. (H82)