BANYUMAS-Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Banyumas minta kepada pemerintah daerah agar bantuan logistik dan vitamin bagi pondok pesantren bisa dipenuhi.
“Selain kepada pemerintah, pihak pesantren melalui akses dan kedekatan masing-masing juga minta bantuan kepada alumni, masyarakat, Baznas Banyumas dan lain sebagainya,” jelas Juru Bicara FKPP Banyumas, Gus Enjang Burhanudin Yusuf.
Disinggung kondisi santri Ponpes Al Ikhsan Beji, Kedungbanteng yang masih dikarantina, pihaknya menegaskan saat ini dalam kondisi sehat. Seperti diketahui, klaster Covid-19 di Pesantren Al Ikhsan Beji, Kedungbanteng tercatat ada 176 santri terkonfirmasi positif Covid-19.
“Secara umum dalam kondisinya baik dan sehat, karena memang rata-rata usia santri masih muda. Sehingga, meskipun banyak santri yang terpapar Covid-19, tapi kebanyakan mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG),” katanya.
(Baca Juga : FKPP Banyumas Tegaskan Santri Tetap Patuhi Prokes )
Patuhi Prokes
Meski demikian, Gus Enjang menegaskan sejak awal pandemi hingga sekarang, FKPP telah mengimbau dan menegaskan kepada pesantren untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.
“Kami tetap berusaha semaksimal agar penyebaran Covid-19 tidak meluas lagi di lingkungan pesantren. Kemudian, pesantren-pesantren yang terkena Covid-19, kami minta untuk menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.
Selain itu, sambung dia, pesantren diminta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banyumas maupun Satgas Covid-19 di masing-masing wilayah untuk membuat aturan, di mana santri yang bergejala untuk segera di karantina sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan.
“Sekaligus juga melakukan skrining santri-santri yang sakit, sehingga ketika ada santri bergejala mengarah ke Covid-19 dapat segera ditangani dan kemudian di karantina,” katanya.
Terkait klaster Covid-19 Pesantren Al Ikhsan Beji, Gus Enjang menjelaskan kronologi papara Covid-19 di pesantren Beji. Dua hari sebelum ada berita duka meninggalnya salah satu pengasuh Ponpes Al Ikhsan Beji, KH Sodiq Al Mukhtar Al Hafidz yaitu Rabu (18/11), Gus Hamid dari Pesantren Al Ikhsan Beji telah berkoordinasi dengan FKPP. Adapun mendiang Kiai Sodiq awalnya menderita tifus sebelum terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
“Dijelaskan Gus Hamid kalau ada 81 santri mengalami anosmia (penurunan fungsi indera penciuman, red), serta batuk dan pilek,” katanya.
Kemudian, 81 santri tersebut dikarantina mandiri oleh tim gugus pesantren di MTs Al Ikhsan Beji. Setelah itu, oleh FKPP Banyumas, Pesantren Beji disarankan untuk berkoordinasi dengan tim gugus desa dan kecamatan setempat untuk penanganan selanjutnya. Dari screening yang dilaksanakan tim gugus Covid-19 Kecamatan Kedungbanteng itulah kemudian didapatkan 95 santri yang mengalami gejala mengarah ke Covid-19.(san-3)
Diskusi tentang artikel