PURWOKERTO-Penyaluran sembako untuk komoditas kentang ke agen-agen (e-warung) dan Kelompok Penerima Manfaat (KPM), Kamis (14/8) terjadi kelebihan pasokan di sejumlah kecamatan. Hal itu terjadi karena terjadi ‘saling rebut’ dari para pemasok (penyuplai barang) yang dihimpun Perumda Pasar Satria.
Untuk komoditas daging, sebagian juga masih mengunakan jenis daging impor karena jumlah yang diterima KPM bertambah. Sedangkan beras harga pasaran dengan harga yang ditebus KPM dinilai tidak seimbang, karena harga tebus mestinya meneriam jenis beras premium, bukan medium.
“Ini terjadi karena tim satgas Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang dibentuk sampai tingkat kecamatan tidak berfungsi maksimal. Mestinya hal itu bisa diantisipasi sebelumnya, karena sebelum masa penyaluran sudah diputuskan jenis komoditas dan siapa saja pemasoknya,” kata
Sekretaris Komisi 4 DPRD Banyumas, Andik Pegiarto, Kamis (14/8). Saat rapat koordinasi dengan pihak OPD terkait, Selasa lalu, pihaknya telah mengingatkan supaya penyaluran bansos sembako, baik untuk jatah KPM terdampak Covid-19 maupun sembako reguler (PKH), jangan sampai timbul masalah. Terutama merugikan KPM dan pemerintah (pakai uang negara-red).
“Kami sudah wanti-wanti (mengingatkan), para pemasok mencari untung tidak apa-apa, tapi jangan sampai KPM dirugikan, tidak menerima manfaat yang semestinya diterima. Misalnya menerima barang kualitasnya jelek, harga tidak sesuai dengan yang dipasarkan,” tandas wakil rakyat dari Golkar asal Patikraja ini.
Enam Kecamatan
Keterangan yang dihimpun, ada enam kecamatan yang terjadi penumpukan atau kelebihan pasokan jenis kentang. Yakni Kecamatan Gumelar, Pekuncen, Jatilawang, Karanglewas, Patikraja dan Rawalo. Sejak Rabu lalu, sebagian barang tersebut sudah dikirim ke agen-agen.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades, Lili Mudjiarto mengatakan, hasil konfirmasi ke pihak Perumda Pasar Satria, selaku pihak yang ditunjuk mendistribusikan kentang, menyatakan sudah menyelesaikan masalah internal antar pemasok.
“Pihak Perumda Pasar Satria menyatakan katanya sudah kondusif dan sudah bisa diatasi (rebutan wilayah distribusi). Kita minta yang penting KPM tidak dirugikan,” tegasnya.
Kepala Bidang Bisnis an Pengembangan Perumda Pasar Satria, Prasetyo Budi mengatakan, pihaknya menunjuk mitra pemasok setelah mendapatkan pemesanan order (PO) dari agen (e-warung). Mereka sudah dibagi wilayah keamatan masing-masing. Satu mitra pemasok membawahi sembilan kecamatan.
“Kami menunjuk tiga mitra yang ditugasi untuk mengirim sesuai yang telah ditetapkan. Kami juga sampaikan kepada agen sesuai wilayah masing-masing,” katanya terpisah. (G22-)