PURWOKERTO – Seperangkat gamelan yang berada di sisi sebelah kanan Pendapa Sipanji Purwokerto, Selasa (31/1/2023), dibersihkan.
Pembersihan terhadap seperangkat gamelan ini dalam rangka menyongsong Hari Jadi ke-452 Kabupaten Banyumas.
Kendati bukan merupakan tradisi jamasan gamelan, pembersihan gamelan melibatkan para seniman, bahkan dipimpin langsung Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Banyumas Sriyono.
Baca Juga : Rancangan Pembangunan Daerah 2024-2026 Tak Boleh Terputus dari Sebelumnya
Mereka terlihat sibuk membersihkan perangkat gamelan. Satu demi satu alat gamelan tersebut diguyur air bersih untuk diamplas, disikat dan dibersihkan. Setelah bersih kemudian ditata untuk dijemur.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Wahyono mengatakan, tujuan pembersihan agar perangkat gamelan tersebut dapat terawat kebersihannya.
“Selain untuk menjaga kebersihan gamelan yang lebih penting adalah dalam rangka persiapan Hari Jadi ke 452 Kabupaten Banyumas. Karena pada tanggal 19 Februari nanti ada Kirab Pusaka dan gamelan ini akan ditabuh untuk acara palereman,” ujar dia.
Selain itu juga mengandung makna akan menghilangkan rubenda yang ada, juga penampilan fisik lebih bagus dan suara akan tetap terjaga, sehingga pada acara palereman akan berjalan dengan baik.
Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Banyumas Sriyono, yang memimpin pembersihan gamelan menjelaskan, perangkat gamelan yang sering ditabuh untuk kegiatan seremonial lingkup Pemkab Banyumas, khususnya hari jadi dan hari hari tertentu tersebut, memang perlu untuk dirawat.
“Proses pembersihan ini yang pertama dicuci dengan air bersih kemudian melihat ketebalan kotornya berapa, kalo memang cukup kotor debunya maka harus diamplas menggunakan amplas yang halus seri 2000, karena kalau menggunakan amplas kasar akan mengurangi logam,” terangnya.
Setelah diamplas baru dibersihkan atau dimelingkan dengan watu ijo dicampur dengan minyak tanah agar mengkilap. Kemudian dibersihkan lagi dan dijemur,” katanya.
Sriyono menambahkan, gamelan harus tetap dirawat mengingat gamelan memiliki nilai estetika seperti nilai sosial, moral, dan spiritual.
Baca Juga : ISMNU Gelar Pengajian Bersama Habib Ading Wabup Sadewo Baru Duduk Sudah Ayem
Selain itu, gamelan memiliki sejumlah fungsi di masyarakat timur yang sarat dengan budaya adat.
Menurutnya, gamelan dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan, mengiringi tarian, membangun suasana religius, sarana dakwah, meramaikan perhelatan, serta menyambut tamu penting.(*-7)
Sumber : Humas Pemkab Banyumas