PURBALINGGA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, beroperasinya Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman Purbalingga merupakan mimpi panjang yang jadi nyata.
Ia mengatakannya saat melepas dan menyambut penumpang pertama pesawat di bandara tersebut, Rabu (3/6).
Setidaknya membutuhkan proses 15 tahun sejak awal direncanakan. Saat itu Ganjar masih menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jateng VII.
(Baca Juga : Resmi Beroperasi, Okupansi Bandara JB Soedirman Capai 70 Persen)
“Pak Jokowi selalu menanyakan ke saya, bandara sudah sampai mana? Itu pertanyaan halus tapi bikin jantungan. Kita kejar terus pembangunannya. Karena itu, saya sangat bahagia hari ini, bandara sudah beroperasi,” katanya.
Keberadaan Bandara JB Soedirman Purbalingga, kata Ganjar Pranowo, akan menjadi pendongkrak ekonomi di kawasan Jawa Tengah bagian selatan barat.
“Ini jadi awal yang baik untuk mengungkit perekonomian di Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen dan Pemalang,” katanya.
Untuk tahap awal, lanjutnya, perlu dipikirkan strategi untuk meramaikan bandara. Misalnya membuat paket wisata terbatas di wilayah Barlingmascakeb dengan menarik wisatawan dari Jakarta dan Surabaya.
Optimistis
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersyukur karena Purbalingga sudah memiliki bandara. Dia optimistis perekonomian di sektor industri, pembangunan dan pariwisata di Purbalingga dan sekitarnya akan tumbuh pesat. Karena itu perlu sengkuyung semua pihak.
Lebih lanjut dia menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak. Antara lain kepada Presiden Jokowi, Panglima TNI, Kasau, Danlanud dan semua pihak termasuk Bupati Purbalingga terdahulu.
Menurut Tiwi, semua pihak telah menjalankan perannya masing-masing sehingga Bandara komersial di Purbalingga benar-benar terwujud.
“Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terwujudnya Bandara komersial di Purbalingga,” katanya.
Bandara JB Soedirman saat ini melayani rute Purbalingga-Jakarta dan Purbalingga-Surabaya oleh maskapai Citilink.
Pada penerbangan pertama kemarin, ada 38 penumpang yang terbang ke Jakarta dan 12 penumpang ke Surabaya serta 24 penumpang tiba dari Surabaya dan 45 orang dari Jakarta.
Pada kesempatan itu sejumlah pejabat dari Angkasa Pura II, pengelola bandara, pejabat provinsi, perwakilan lima kabupaten, Forkompinda dan tamu undangan. (ri-4)