BANJARNEGARA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi tanah longsor yang menimbun jalan di Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Rabu (18/12). Meski material longsoran yang menutup jalan sudah dibersihkan, namun masih rawan terjadi longsor susulan.
Ganjar mengatakan, longsor yang terjadi pada Selasa (17/12) petang menimbun badan jalan dan menyebabkan akses Banjarnegara-Wonosobo terputus. Pembersihan lumpur dari badan jalan memakan waktu 7 jam.
“Kami minta kepada Bina Marga untuk memasang rambu di titik-titik jalan yang rawan longsor,” katanya.
Ganjar juga meminta BPBD Banjarnegara untuk mengimbau masyarakat di wilayah atas untuk waspada longsor. Menginggat, di awal musim hujan ini juga sudah mulai terjadi longsor. Karena, kemungkinan hujan dengan intensitas tinggi akan berlangsung hingga Februari-Maret tahun depan.
“Saya minta Dinas ESDM dan Balai Besar Wilayah Sungai yang punya peta potensi banjir untuk mengecek kondisinya,” terangnya.
Pribadi
Terkait penanganan longsor yang menimpa jalan nasional di Desa Prigi, Ganjar menyatakan tidak bisa dilakukan secara permanen karena tanah tersebut milik pribadi. Kondisi tersebut karena pengeprasan tanah yang curam sehingga rawan longsor.
“Semestinya dibuat terasiring, tidak tegak lurus. Jika perlu, dipasarng early warning system yang portable buatan BPBD Banjarnegara,” tandasnya.
Pengawas Jalan PPK 24 Wilayah Jawa Tengah, Sayta Utama Haryadi mengatakan, ada sejumlah titik jalan yang rawan longsor. Selain di Prigi, longsoran juga terjadi di dekat Kali Ori. Untuk di Kali Ori, dibersihkan secara manual oleh warga.
Dikatakan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor, pihaknya sudah menyiapkan alat berat untuk membersihkan material longsoran yang menutup jalan. Selain itu juga bekerja sama dengan kontraktor yang sedang melakukan perbaikan jalan di sepanjang ruas dari Kledung hingga batas Banyumas.
“Data lokasi yang rawan longsor sudah kami serahkan ke balai,” ujarnya. (K36-52)