BANYUMAS – Di lereng Pegunungan Kendeng, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terdapat sebuah desa bernama Klinting. Desa ini terkenal dengan kerajinan tenun luriknya yang memiliki motif dan warna yang menarik.
Salah satu perajin tenun lurik di Desa Klinting adalah Sri Wahyuniningsih. Dia telah menjadi salah satu perajin tenun lurik yang paling berpengalaman di desa tersebut.
Sri mengenang bagaimana dia ditantang oleh kepala desa untuk membuat empat belas potong kain tenun lurik untuk seragam perangkat desa. Tantangan ini mendorong Sri untuk belajar tenun lebih giat lagi.
Saat rekan-rekannya dari pelatihan tenun lurik memilih untuk mundur dan tidak melanjutkan sebagai perajin tenun, Sri memilih untuk menghadapi tantangan dari kepala desa. Dia berhasil menyelesaikan empat belas potong kain tenun lurik, yang menjadi tonggak baru bagi tenun lurik di Klinting.
“Saat itu saya tidak punya pilihan lain selain berhasil. Saya harus membuktikan bahwa saya mampu membuat tenun,” kata Sri.
Kini, Sri memimpin kelompok pengrajin tenun lurik yang terdiri dari tiga orang. Kelompok ini menerima pesanan dari berbagai daerah sesuai dengan corak yang diinginkan. Beberapa produk tenun lurik buatannya juga dipasarkan melalui media sosial dan toko online.
Namun, kain tenun lurik Banyumas di Desa Klinting saat ini juga menghadapi tantangan untuk tetap eksis. Banyak generasi muda kurang tertarik untuk melanjutkan usaha menenun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rendahnya pendapatan dari hasil menenun dan persaingan dengan produk-produk tenun dari daerah lain.
“Saya berharap generasi muda bisa lebih tertarik untuk menenun. Tenun lurik ini adalah warisan budaya yang harus kita jaga,” kata Sri.
Sri Wahyuniningsih adalah sosok perajin tenun lurik yang tidak kenal menyerah. Dia telah berjuang keras untuk mempertahankan profesinya, dan dia berharap agar tenun lurik Banyumas di Desa Klinting dapat terus bertahan dan berkembang.
MAPS LOKASI PENGRAJIN TENUN DESA KLINTING, SOMAGEDE, BANYUMAS