PURWOKERTO – Gereja-gereja di wilayah Keuskupan Purwokerto meniadakan kegiatan gereja serta peribadatan secara tatap muka. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona (Covid-19).
Uskup Dioses Purwokerto, Mgr Christophorus Tri Harsono melalui keterangan tertulis mengemukakan, terhitung sejak Jumat, 20 Maret hingga 2 April mendatang, seluruh perayaan ekaristi ditiadakan.
“Untuk menghindari kerumuman, semua perayaan ekaristi publik ditiadakan. Tidak ada ekaristi harian, mingguan, misa lingkungan, maupun misa ujub umat. Kami meminta agar umat mengikuti perayaan ekaristi yang disiarkan secara streaming. Hal ini juga bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk beribadah bersama,” kata Uskup melalui Surat Gembala yang beredar Sabtu (21/3) lalu.
Menurut dia, hal tersebut merupakan keputusan sulit. Namun, dalam rangka membendung laju penyebaran virus, pihak gereja perlu mengambil keputusan tersebut.
Tidak hanya prosesi peribadatan, Uskup Tri mengimbau seluruh kegiatan gerejawi seperti latihan koor, latihan liturgi pekan suci, ibadat jalan salib, pengakuan dosa bersama, pendalaman iman, dan lainnya juga ditiadakan. Keuskupan Purwokerto juga terus memantau situasi dan akan menentukan kebijakan selanjutnya.
“Saya juga meminta kita semua mewujudkan sikap bela rasa dan solidaritas kepada orang yang terkena dampak wabah ini. Bukan hanya kepada mereka yang terjangkit penyakit,” katanya. (K35-20)