CILACAP-Gotong royong membantu santri Pesantren Cigaru, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang terus dilaksanakan berbagai pihak. Berbagai pihak memastikan agar sokongan logistik untuk kelancaran karantina santri terus terpenuhi.
Relawan Tim Sahabat Kiai dan Santri, Imam Hamidi Antassalam mengatakan penggalangan bantuan hingga penyaluran bantuan logistik rutin dilaksanakan warga dan berbagai pihak untuk membantu pemulihan kondisi santri. Selain bantuan, dari pemerintah, pihaknya mengapresiasi bantuan dari masyarakat sekitar pesantren, alumni, dan berbagai pihak lainnya.
“Beberapa hari lalu juga ada anggota DPRD Provinsi yang berkenan hadir ke sini. kami mengapresiasi dukungan dan bantuan kepedulian untuk pemilihan santri Cigaru ini agar segera pulih dari COVID-19, ” jelasnya.
Di lingkungan pesantren gotong royong, kata Imam Hamidi, pemandangan membuat makanan di dapur umum terlihat hingga malam hari tiba. Para warga dan warga pesantren turut serta bergabung dan bahu membahu mengoptimalkan upaya untuk kesuksesan karantina dan pemulihan para santri yang diisolasi mandiri.
“Ada hikmah tersendiri di balik situasi pandemi sekarang ini. Di mana empati kita semakin teruji. Semoga kebaikan semua pihak bisa menjadi ladang amal kita di tengah pandemi, ” kata Gus IHA.
Seperti diketahui, hingga Sabtu (16/1/2021) jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 98 santri. Sebelumnya ada sekitar 167 santri yang menjalani tes swab massal. Sejauh ini kondisi mayoritas santri dalam kondisi sehat karena merupakan Orang tanpa Gejala (OTG).
Terkait kondisi inilah, jajaran Pengasuh Pondok Pesantren Cigaru, Majenang, meminta wali santri, warga sekitar dan semua pihak untuk tetap tenang.
Pengasuh Pesantren Cigaru, Majenang KH Mazin Al Hazary mengatakan, pihaknya menyatakan menerima dengan ikhlas dan bijak.
“Sebelumnya ratusan santri menjalani tes swab ini pada Jumat (8/1/2021) Selama sepekan menunggu hasil tersebut, selama itu kami tetap jalani karantina dan patuh menaati protokol kesehatan (prokes) yang ada,” ujarnya.
(Baca Juga : 167 Santri di Majenang Ikuti Tes Swab )
KH Mazin berharap pemerintah dalam hal ini satgas Covid-19 yang terkait bisa egera mengambil tindakan medis ketika ada santri positif mengalami sakit atau lainnya. Ia juga berharap agar pantauan intensif terus dilaksanakan oleh pihak Satgas Covid-19 bersama pengurus pesantren.
“Meskipun mayoritas santri yang positif Covid-19 ini merupakan orang tanpa gejala, namun sejak awal kita telah siapkan asrama untuk karantina dan telah memberlakukan PSBB lokal sesuai anjuran pemerintah,” jelas Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang ini.
(Baca Juga : Ini Dia Kegiatan Santri Majenang Saat Jalani Lockdown Lokal Pesantren )
Sementara itu bagi mereka yang dinyatakan negatif, diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan dan tetap menjalani karantina sesuai anjuran untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Pasalnya hal ini dilaksanakan agar penularan Covid-19 bisa tak terkendali.
“Selain mohon ridha dan perlindungan pada Allah SWT, perlu ada tindakan dan upaya untuk menekan resiko penularan virus corona.”Covid-19 bukanlah suatu aib, melainkan merupakan edukasi kita semua untuk bisa ambil hikmah dan belajar dari covid,” katanya.
Kepada seluruh santri sambungnya, untuk terus mendekatkan diri pada Allah SWT, sambil terus melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19. “Mari tetap memperbanyak doa, memohon pertolongan Allah SWT melalui istighotsah, pembacaan shalawat thibbil qulub, dan amalan-amalan dari para guru shalafuna shalih, dan kiai,” imbaunya.(san-3)
Diskusi tentang artikel