Masyarakat Dusun Matenggeng, Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur gotong royong memperbaiki rumah warga yang terkena dampak tanah longsor
BENCANA alam seperti angin kencang dan tanah longsor, beberapa kali melanda wilayah Cilacap bagian barat dalam masa transisi hingga musim hujan ini. Sudah tentu, kejadian tersebut tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk warga di sana.
Namun dari kejadian tersebut, keindahan tenggang rasa dan gotong royong begitu nampak di sana. Bencana tanah longsor di Dusun Matenggeng, Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur pada Senin (6/1) sore, satu di antaranya. Dari kejadian bencana alam yang menimbulkan kerusakan satu rumah warga itu, memastikan bahwa jiwa gotong royong di sana masih tetap terjaga.
Keindahan jiwa gotong royong tersebut bernama kerja bakti. Tidak kurang dari 20 warga di desa itu secara sukarela membersihkan material longsoran tanah yang menimpa rumah. Mereka juga membersihkan puing-puing bangunan yang rusak terdampak. Keindahan itu semakin kentara, takala mereka berpadu dengan jajaran pemerintahan dan pihak terkait.
Poldes Matenggeng, Andriana mengaku terharu dengan tingginya jiwa gotong royong masyarakat. Padahal bagi pribadi maupun keluarga, mereka memiliki tugas dan kesibukan masing-masing.
Kegiatan Sosial
“Alhamdulillah, untuk kegiatan sosial seperti kerja bakti di desa kami, warga begitu antusias. Mereka secara sukarela membantu tetangga yang tengah dilanda bencana,” katanya.
Potret serupa juga berlaku dalam penanganan bencana alam lainnya. Kerja bakti warga bersama pihak terkait dilakukan dalam penanganan pohon tumbang di Desa Panulisan Barat, Kecamatan Dayeuhluhur dan Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja.
Begitu juga dengan kondisi jalur selatan Jawa di wilayah Kecamatan Cimanggu dan Majenang. Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mengatakan, kerja bakti warga bersama pihak terkait memiliki peranan dalam proses penanganan bencana.
“Gotong royong warga melalui kerja bakti dalam penanganan bencana, di wilayah kerja kami masih cukup tinggi. Mereka berpadu dengan jajaran pemerintahan dan pihak terkait untuk membantu warga lain yang tengah dilanda bencana,” kata Edi, Rabu (8/1).
Menurut dia, sikap peduli itu menjadi hal yang indah di balik duka bencana. “Lewat kepedulian berupa kerja bakti itu, mereka sudah menunjukkan peranan penting dalam penanggulangan bencana. Kami sangat mengapresiasi itu dan berharap supaya kearifan lokal itu akan terus terjaga ke depannya,’’ katanya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Pengawas Lapangan Pelaksana Jalan Nasional Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Wilayah Wangon-Batas Jabar, Pujiono. Ia berterimakasih atas kepedulian warga setempat yang ikutserta dalam proses penanganan luapan lumpur di jalur selatan bersama pihak terkait.
“Penanganan dampak luapan lumpur yang sempat terjadi di sana, dilakukan secara terpadu bersama pihak terkait. Warga di sana juga ikut di dalamnya, sehingga cepat tuntas. Kami berterimakasih karena itu menunjukkan kepedulian tinggi dan cukup membantu kami,” kata Pujiono, saat dimintai konfirmasi SuaraBanyumas. (tg-52)