PURWOKERTO – Sebagai upaya memperkuat peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto dalam memulihkan mantan warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar kembali produktif di masyarakat, Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) mendukung penuh pendirian Rumah Singgah Griya Abhipraya. Dukungan ini tercermin dalam rapat koordinasi antara Bapas Kelas II Purwokerto dengan Pokmas Lipas, Kamis (28/11), di Kantor Bapas Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Bapas Kelas II Purwokerto, Saiful Buchori, dengan dihadiri sejumlah pimpinan Pokmas Lipas, seperti Ketua Peradi SAI Purwokerto, Ketua Peradi Cabang Purwokerto, Manajer Warung Gewok, Manajer Wisata Buken, Pimpinan PT. Dewara Nusa Jaya, Pimpinan CV. Jatramas Cooperation, dan Pimpinan Panti Asuhan Harapan Mulia.
Persiapan Peresmian Griya Abhipraya
Dalam rapat, Saiful Buchori mengungkapkan rencana pembukaan Griya Abhipraya yang akan dilaksanakan pada minggu kedua Desember 2024 di kawasan Kota Lama Banyumas. “Alhamdulillah, kami telah melaksanakan rapat persiapan dengan Pokmas Lipas. Insya Allah, nanti kita akan melaksanakan launching peresmian Griya Abhipraya,” ujar Saiful.
Sebelum pembukaan rumah singgah ini, dijadwalkan ada penyuluhan hukum dan kegiatan penanaman jagung pada 3 Desember 2024. Penanaman jagung tersebut menjadi bagian dari program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, dan akan melibatkan 20 klien Bapas Kelas II Purwokerto di lahan seluas 2 hektar milik Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di Kedungrandu, Patikraja.
Griya Abhipraya dirancang sebagai rumah singgah bagi anak-anak dan klien Bapas yang belum memiliki kegiatan, untuk dibimbing hingga siap kembali ke masyarakat. Saiful Buchori menegaskan pentingnya peran Pokmas Lipas dalam mendukung kegiatan ini. “Kami berharap Griya Abhipraya dapat menjadi pusat pelatihan kemandirian, memberikan keterampilan bagi klien agar mereka mampu hidup mandiri dan berkontribusi di masyarakat,” jelasnya.
Djoko Susanto, Ketua Peradi SAI Purwokerto, turut menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. “Kami siap membantu semaksimal mungkin untuk mendukung keberadaan Griya Abhipraya sebagai rumah singgah bagi para klien,” katanya. Djoko juga mengusulkan agar pelatihan kemandirian mencakup pelatihan modern seperti pembuatan konten digital, guna mengikuti perkembangan zaman.
Saat ini, Bapas Kelas II Purwokerto mengelola 700 klien yang tersebar di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Diharapkan, keberadaan Griya Abhipraya dapat menjadi solusi untuk memberikan bimbingan dan pelatihan, sehingga mantan WBP dapat lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan bermasyarakat.
MOU dengan Pokmas Lipas
Sebagai bagian dari peresmian Griya Abhipraya, juga direncanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bapas Purwokerto dan Pokmas Lipas. Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dalam mendukung program pembinaan dan kemandirian klien Bapas.
Dengan langkah nyata ini, Griya Abhipraya diharapkan menjadi wujud komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat inklusif dan ramah terhadap para mantan WBP.