PURBALINGGA – Bencana tanah bergerak yang terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Purbalingga menimbulkan kesedihan tersendiri bagi warga yang menjadi korban. Adanya musibah yang dialami warga, para Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) se-Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga tergerak untuk membantu.
Ratusan guru dan tenaga honorer pun secara suka rela iuran mengumpulkan sebagian rezekinya untuk membantu saudara-saudara mereka yang menjadi korban bencana alam tersebut.
“Alhamdulillah dari iuran itu, terkumpul sejumlah uang dan kami belikan bahan makanan atau paket sembako untuk diberikan kepada warga terdampak bencana alam di wilayah Kecamatan Kaligondang,” kata Ketua Forum GTT dan PTT se-Kecamatan Kaligondang, Krisnianto SPd, Senin (21/12).
(Baca Juga : 147 Rumah Rusak, Ratusan Warga Diungsikan)
Paket sembako tersebut dibagi dua kali. Pertama diberikan kepada warga terdampak tanah bergerak di Desa Arenan pada Minggu, 20 Desember 2020. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Krisnianto kepada warga.
Bantuan tahap berikutnya, lanjut Krisnianto, rencananya akan diberikan pada hari Minggu tanggal 27 Desember 2020 mendatang di Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang.
“Kami Forum GTT dan PTT melakukan kegiatan tersebut karena rasa empati, rasa kemanusiaan dan agar dapat mempererat tali persaudaraan antarsesama,” katanya.
Tanah Bergerak
Pihaknya berharap, bantuan yang diberikan tersebut bisa membantu dan meringankan beban korban bencana tanah bergerak di Desa Arenan dan Desa Pagerandong.
“Semoga korban selalu diberi ketabahan, kekuatan dan kesabaran,” katanya.
Untuk diketahui, bencana alam tanah bergerak terjadi di Dusun Guntur, RT 03 RW 05 Desa Arenan, Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga, 13 Desember 2020 lalu.
(Baca Juga : Fatayat NU Sinduraja Bantu Korban Bencana Alam)
Tanah bergerak ini disebabkan hujan deras yang mengguyur Purbalingga sejak Sabtu siang 12 Desember 2020 hingga Minggu dini hari 13 Desember 2020.
Bencana alam ini menyebabkan, tanah amblas sekira 100 centimeter hingga 150 centimeter dan dua rumah berat, dua rumah retak dibagian dapur.
Selain itu, sepuluh rumah warga yang terancam. Warga tiga rumah sudah mengungsi di tempat saudara. (ri-4)