SEMARANG– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak bereuforia, ketika di daerahnya terjadi penurunan level kasus Covid-19. Pasalnya hingga saat ini Covid-19 di Jawa Tengah saat ini belum benar-benar baik, meskipun ada penurunan di sejumlah daerah.
Gubernur saat menegur panitia acara Pit-pitan Bareng” dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1443 H di Desa Batursari, Mranggen, Demak kemarin. Sebab, acara yang melibatkan ratusan anak-anak itu tak memperhatikan protokol kesehatan ketat, di tengah kondisi pandemi yang belum benar-benar baik.
“Ini Covid-nya kita sudah kesel tenan lho Mas, kesel banget. Kita sudah capek, dokter sudah luar biasa. Njenengan justru begini. Saya ini sepedaan ngecek Mas, saya sendiri pakai masker. Saya minta Anda rekam, setelah itu laporkan ke staf saya. Ini sampeyan sudah melanggar. Aku ora penak iki, Mas. Kalau begini, nanti njepat (melonjak) lagi. Njenengan nangis-nangis, dagang ora bisa, nyambut gawe ora bisa,” ungkap Ganjar sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.
Baca Juga: Mantap! Kwarcab Banyumas Raih Lima Anugerah Kehumasan
Teguran itu bermula saat Gubernur itu melakuan gowes sambil mengecek kondisi masyarakat di lapangan, Minggu (29/8/2021) pagi. Saat melintas di daerah Pucanggading, Batursari, Mranggen, Demak, ia melihat ada kerumunan warga dari anak-anak hingga dewasa di halaman Masjid Jami’ Baitul Muttaqin. Ternyata ratusan anak-anak itu merupakan peserta “Pit-pitan Bareng” dan sedang bersiap untuk konvoi.
Penanggungjawab Kegiatan
Melihat itu Ganjar langsung mencari panitia atau penanggung jawab pelaksana kegiatan tersebut di lokasi. Ternyata orang yang ditemui pertama dan tidak mengenakan masker itu adalah penanggung jawab kegiatan. Mengetahui hal itu, Ganjar langsung memberikan peringatan kepada panitia, terkait kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tersebut.
“Mas, njenengan tahu tidak ini belum boleh? Kasihan lho mas anak-anak ini. Kita Covid-nya sudah mau baik lho. Kalau begini caranya rusak nanti, Mas. Ada izin tidak dari kepolisian?” tanya Ganjar lagi.
Baca Juga: Mal Boleh Buka, tapi Kapasitas Pengunjung Dibatasi
Jawaban dari orang yang mengaku penanggung jawab kegiatan itu justru membuat Ganjar semakin kesal. Terlebih orang itu membawa anak-anak sebagai alasan.
“Tidak ada, Pak. Ini dari anak-anak. Ini cuma berputar satu RW,” ujar pria yang mengenakan baju lurik tersebut.
Minta Akhiri Kegiatan
Mendengar jawaban itu, Gubernur Jawa Tengah ini langsung meminta agar panitia segera mengakhiri kegiatan tersebut. Sebab, banyak panitia, peserta, maupun orang tua yang mengikuti atau menyaksikan acara itu, tidak mengenakan masker.
“Tidak-tidak, langsung bubar. Itu ibu-ibunya juga tidak pakai masker semua. Njenengan tadi juga tidak pakai masker. Kalau begini, terus nanti saya marah, njenengan nggak enak. Kalau ini saya bubarkan pasti nggak enak,” ungkapnya.
Baca Juga: Sosialisasi Vaksinasi Lansia, Disabilitas dan ODGJ Masih Perlu Diintensifkan
Meski demikian, Ganjar tetap memberikan solusi agar anak-anak yang sudah terlanjur siap, untuk bersepeda keliling satu putaran. Ia juga memberi batas kegiatan itu tidak lebih dari 15 menit. Namun, Gubernur meminta panitia agar memerintahkan peserta dan warga yang tidak memakai masker untuk langsung pulang.
“Sudah, biar anak-anak tidak kecewa, langsung diantar saja, satu putaran langsung pulang. Peserta yang tidak pakai masker suruh pulang, orang tua yang tidak pakai masker suruh pulang. Lebih pintar lagi kalau njenengan itu mengajarkan anak-anak ini pakai masker. Dia sudah tidak pakai masker, orang tuanya tidak pakai masker,” sorot Ganjar.(san-3)