PURWOKERTO – Masyarakat umum langsung menyerbu pendaftaran vaksinasi massal Covid-1 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Dalam waktu sembilan jam, jatah untuk kuota 5 ribu dosis langsung habis. Pendaftaran secara online mulai buka pada Jumat malam lalu dan Sabtu pagi sudah terpenuhi kuotanya.
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso, saat persiapan rencana pelaksanaan vaksinasi massal, Senin (26/7/2021) mengatakan, karena ini by sistem, jadi tidak ada diskriminasi.
“Warga umum lebih banyak yang mendaftar dari daripada warga Muhammadiyah. Ini yang kami sebut kemanusiaan tanpa batas, lintas kepercayaan, budaya dan juga agama,” katanya.
(Baca Juga : 137 Relawan UMP Siap Bantu Percepatan Penanganan Covid-19 di Banyumas)
Vaksinasi massal UMP ini bakal berlangsung selama empat hari, yakni dari tanggal 23-26 Agustus mendatang. Pelayanan dipusatkan di Auditorium Ukhuwah Islamiyah dan lapangan UMP.
Rektor mengatakan, untuk mendukung pelaksanaan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Banyumas. Pihaknya melibatkan Dinas Kesehatan, BPBD dan puskesmas setempat.
Jika nanti vaksinasi massal UMP tahap pertama ini berhasil, pihaknya akan mengajukan permohonan lagi ke pemerintah untuk menggelar vaksinasi tahap dua. Tentunya dengan cakupan peserta lebih besar lagi, khusus keluarga besar warga Banyumas.
“Antusiasme warga untuk vaksinasi sangat tinggi sekarang. Awal-awal vaksin, orang masih takut, sekarang orang tidak kebagian vaksin jadi ribut,” katanya.
RS Darurat
Perihal pembukaan Rumah Sakit Darurat untuk penanganan pasien Covid-19, Rektor mengakan, untuk kegiatan operasional sudah mendapatkan surat keputusan (SK) bupati.
Rumah sakit tersebut bisa menampung sekitar 100 pasien yang terpapar positif Covid-19 ketegori ringan sampai sedang. Jika ada yang berat, maka akan merujuknya ke rumah sakit utama, yakni RSI maupun rumah sakit pemerintah.
“Paling lambat pekan depan sudah kami operasionalkan. Kami menyiapkan empat dokter umum, empat dokter spesialis dan 40 perawat. Sumber daya tenaga medis kami rekrut dari fakultas yang ada di UMP,” katanya.
(Baca Juga : Terakreditasi A, Prodi Pendidikan Biologi UMP Prospek Bersaing di Dunia Kerja)
RSD UMP ini akan mendapat dukungan dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan, Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam UMP. Sehingga pelayanannya tidak hanya medis semata, namun pendampingan mental dan spiritual.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono meminta, sebelum ada kepastian vaksin datang, pihak pelaksana jangan menyebarkan undangan lebih dulu. Saat pelaksanaan juga harus menghindari kerumuman, jaga jarak dan pelaksanaanya secara bertahap.
“Jangan sampai warga sudah datang, vaksinnya belum ada. Belajar dari pengalaman vaksinasi massal BUMN beberapa waktu lalu. Rencanannya vaksin sampai sekian puluh ribu dosis dalam beberapa bulan, ternyata hanya sekian. Warganya pada geger. Sebisa mungkin mengurangi keributan,” pesannya.
Menurutnya, sampai saat ini warga Banyumas yang sudah mendapat vaksin dua kali kurang dari 10 persen atau total 167.652 orang. Dari jumlah itu yang sudah vaksin dosis kedua sekitar 112 ribuan orang.
“Jadi total vaksin yang baru kita terima dari pemerintah 280.245 dosis,” tandasnya.
Ketua Satgas Covid-19 UMP, dr Umi Solichah mengatakan, laporan dari Kementerian Kesehatan, di Kabupaten Banyumas yang sudah vaksin Covid-19 baru sekitar 11 persen. Untuk dua dosis belum ada 10 persen.
“Karena 5 ribu dosis ini tidak sedikit, kami rencana buat empat hari, dan satu hari kami jadwalkan 1.200 dosis. Saat pelaksanaan, untuk ruang tunggu di lapangan kami siapkan 200 kursi dengan jarak minimal 1 meter. Meja registrasi 20 tempat dengan 30 vaksinator dan 11 dokter. Sekali main 15 vaksinator,” terangnya. (aw-4)