Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Purwokerto

Harga Sebiji Cabai Rawit Merah Rp 500

Kamis, 13 Februari 2020
Topik Purwokerto
A A
HARGA TINGGI: Dua orang pembeli memilih cabai di Pasar Wage Purwokerto, Kamis (30/01). Harga cabai masih bertahan tinggi antara Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.(SM/Dian Aprilianingrum-60)

HARGA TINGGI: Dua orang pembeli memilih cabai di Pasar Wage Purwokerto, Kamis (30/01). Harga cabai masih bertahan tinggi antara Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.(SM/Dian Aprilianingrum-60)

PURWOKERTO – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Purwokerto masih tinggi. Bahkan, cabai rawit merah per biji dihargai Rp 500.

“Tadi saya beli satu ons campur cabai merah keriting dan cabai rawit merah Rp 5000. Tapi cabai rawit merahnya sedikit sekali. Hanya beberapa biji saja,” tutur pembeli yang ditemui di Pasar Cermai Purwokerto, Fitria, Rabu (12/2).

Dia menuturkan, informasi dari penjual harga cabai sekarang sedang mahal. Dirinya juga mengurangi pembelian akibat harga malah. “Biasanya saya beli seperempat kilogram, tapi sekarang dikurangi jadi satu ons,” tuturnya.

BacaJuga

Driver Ojol Banyumas Raya Akan Kembali Gelar Aksi 20 Mei, Tuntut Keadilan Tarif dan Regulasi

UMP dan IMM Jateng Gelar Layanan Kesehatan Gratis bagi Penyintas Bencana di Brebes

Pedagang Pasar Cermai yang enggan disebut namanya, mengakui harga cabai sekarang sedang mahal. Terutama cabai rawit merah. “Kalau dihitung harga cabai rawit merah Rp 500 per biji,” tuturnya.

Kenaikan cabai sudah terjadi sejak memasuki awal tahun. Bahkan, pada akhir Januari harga sempat menembus Rp 90 ribu per kilogram. Kenaikan harga akibat pengaruh cuaca. Barang yang keluar dari sentra penghasil sayuran, seperti Magelang dan Muntilan ke pasar tradisional sedikit.

“Hujan banyak cabai yang siap petik rusak dan busuk, jadi barang yang ke sini terbatas. Akibatnya, harga jadi naik,” kata pedagang sayuran di Pasar Wage Purwokerto, Kamsiah (56).

Kenaikan ini diakuinya telah menurunkan daya beli masyarakat. Pembeli mulai mengurangi jumlah pembelian. Misalkan, sebelumnya membeli setengah kilogram, dikurangi menjadi seperempat kilogram.

Pedagang sayuran lain di Pasar Wangon, Tukiyah menambahkan, harga cabai berflutuasi, terutama saat pasokan dari sentra tidak lancar. “Sekarang harganya sedang naik karena pengaruh musim hujan. Moga-moga harga bisa stabil agar tidak memberatkan pembeli,” katanya. (H60-20)

Bagikan64BagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Lokasi Pemberhentian BRT Direncanakan 26 Titik

Selanjutnya

Pendekatan Belajar Aktif Model ‘Mikir’ Dorong Guru Jadi Inspiratif

Artikel Lainnya

Tribhata Banyumas Bersama Warga Karangrau Minta Pemda Gelar Audiensi Terkait Legalitas Perumahan Sapphire Mansion

Sengketa Yayasan Darun Nujaba: Anak Gugat Ayah Kandung, Sidang Berlanjut ke Tahap Mediasi

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In