BANYUMAS-Untuk menghindari kerumunan, para perajin batik yang tergabung dalam Paguyuban Perajin Batik Tulis Pasir Luhur, Desa Tamansari Kecamatan Karanglewas sejak sebulan terakhir memindahkan proses produksinya di rumah masing-masing.
Perajin batik, Isdiati mengatakan proses pencantingan batik tulis dilaksanakan di rumah masing-masing perajin. Sebelumnya saat belum ada pandemi korona, proses produksi ini dipusatkan di sekretariat paguyuban perajin batik.
“Untuk menghindari kerumunan dan berbagai hal lainnya, kita pertimbangkan untuk bekerja di rumah masing-masing. Terutama untuk mencanting,” katanya.
Dijelaskan Isdiati, meski pandemi korona, namun pesanan batik tulis masih saja datang. Terkait hal itulah proses produksi batik tulis tetap dilaksanakan. Apalagi pesanan dari konsumen merupakan kesempatan yang tak boleh disia-siakan.
“Meski pandemi korona, produksi tidak oleh berhenti. Jadi kita tetap produktif dan bisa menjadi salah satu penghasilan warga,” katanya.
Ketua Paguyuban Perajin Batik Tulis Pasir Luhur, Fitri Yuliani mengatakan saat ini untuk motif batik tulis telah mencapai puluhan. Pihaknya terus memberikan pilihan motif bagi para konsumennya. Namun demikian, motif dirancang dengan mengambil kearifan lokal.
“Sementara ini untuk pencantingan dilaksanakan di rumah masing-masing. Sementara nanti untuk pewarnaan dan lainnya, dilaksanakan nanti di sini,” jelasnya.
Seperti diketahui, selain produksi batik, saat ini Tamansari juga tengah merintis wisata di desa setempat. Di desa ini terdapat situs purbakala berupa Masjid Watu, Situs Carangandul, Bukit Wadas Tinumpuk hingga sejumlah situs yang disebut-sebut berkaitan dengan Legenda Kamandaka dan Ciptarasa dari Pasir Luhur. (K37-)