CILACAP – Sejumlah pendaftar atau orang tua memilih datang ke sekolah pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP secara online di Cilacap, Senin (21/6).
Kepala SMPN 2 Majenang, Suwarno mengatakan, sejumlah pendaftar memilih datang untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pendaftaran.
Selain itu, menurut dia untuk menghindari kendala jaringan ketika memproses pendaftaran dari rumah. “PPDB hari pertama di sekolah kami, memang relatif banyak pendaftar yang tetap memilih datang ke sekolah,” kata Suwarno, Senin (21/6).
Sesuai kapasitas, pihaknya tetap memfasilitasi kebutuhan para pendaftar. Namun demikian, proses pendaftaran tetap dilakukan oleh masing-masing siswa, atau orang tua yang mewakilinya.
Secara prinsip, lanjut dia PPDB di sekolahnya menerapkan model online. Namun demikian, pihaknya tetap melayani kebutuhan pendaftar yang tetap datang ke sekolah, baik untuk mengindari kesalahan atau ingin mendapatkan kemudahan jaringan. “Jadi meskipun online, juga bisa dikatakan kombinasi,” kata dia.
Terpenting, lanjut dia, setiap pendaftar harus mematuhi protokol kesehatan. Pihak sekolah juga menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung penerapan protokol kesehatan.
Dia mencatat, pendaftar yang masuk pada hari pertama pendaftaran di sekolahnya sudah mencapai 250 anak. Jumlah itu lebih dari separuh, karena kapasitas penerimaan siswa di sekolah itu 320 anak.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Cilacap, Marjoko mengakui, sejumlah pendaftar memilih datang ke sekolah meski lembaga pendidikan menerapkan PPDB online. Untuk itu, pihaknya memberikan layanan bantuan proses pendaftarannya.
“Secara umum mereka yang tetap datang ke sekolah karena tidak mau ada kesalahan dalam proses mendaftar. Ada juga yang mengalami kekeliruan dalam mendaftar, kemudian meminta penjelasan dan bantuan untuk pembetulan,” kata Marjoko.
Menerapkan Protokol Kesehatan
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Kastam tidak menyoal mengenai PPDB online yang dilakukan pendaftar di sekolah. Namun demikian, dia menekankan supaya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Protokol kesehatan wajib diterapkan secara ketat,” jelasnya.
Dia mengatakan, jumlah SMP di Kabupaten Cilacap 197 sekolah. Sebanyak 74 sekolah menerapkan PPDB online atau dalam jaringan (daring), dan selebihnya menggelar secara offline atau luar jaringan (luring).
Sementara itu, untuk PPDB SD di Cilacap tahun ini, semuanya menggelar secara offline. Ia mengatakan, jumlah total SD di Kabupaten Cilacap 1.032 sekolah.
(Baca Juga : Kuota Jalur Zonasi Bisa Bertambah)
Berkaitan dengan PPDB luring, pihaknya mengingatkan kepada sekolah harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia tidak mau, penyelenggaraan PPDB memunculkan klaster baru.
“Kami juga sudah membuat panduan atau juknis PPDB. Sehingga ketika penerapannya baik, insya Allah akan berjalan lancar dan aman,” katanya. (day-1)