PURWOKERTO – Hingga awal tahun 2021 ini, kasus Covid -19 di Banyumas ternyata masih belum terkendali. Bahkan untuk angka kematian saat ini lebih tinggi dari tingkat provinsi dan nasional.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, sejak pandemi berlangsung Maret tahun lalu kasus positif meninggal dunia 231 orang. Untuk Januari hingga tanggal 6, sudah 15 orang meninggal atau rata-rata per hari 3 kasus kematian. Adapun Reproduksi virus 0,79 persen atau dibawah 1 persen, positif rate 12,8 persen.
“Sejak ada pandemi jumlah total kasus Covid -19 di Banyumas ada l 5.070, sembuh 4.318 orang, meninggal dunia 231 orang,” katanya, usai rapat sosialisasi bersama rumah sakit, puksemas dan OPD di Graha Satria purwokerto, Rabu (6/1).
Sadiyanto menjelaskan, untuk tingkat mortaliti Banyumas saat ini 4,6 persen. Angka standar WHO yang ditetapkan sebanyak 5 persen. Oleh karena itu, angka ini harus bisa ditekan lagi. “Jika bisa ditekan itu lebih bagus, pembanding kita dengan provinsi, 4,0 persen, mortaliti nasional 3 persen. Mudah mudahan bisa ditekan lagi,” terangnya.
(Baca Juga: Banyumas Zona Merah Lagi! Kasus Kematian Capai 143 Orang )
Menurutnya, positif tidak apa apa yang penting tidak meninggal. maka harapannya masayarakat juga segera memeriksakan ke rumah sakit dan jangan sampai terlambat. Terkait dengan upaya ekstra, yang dilaksanakan dari segi klinis, yakni siapkan Rumah sakit untuk terapi plasma.
“Kami sudah lakukan kordinasi dengan rumah sakit, untuk mendata dan mengedukasi, setiap pasien Covid-19 yang sembuh agar menjadi pendonor plasma,” terangnya.
Obat Tambahan
Lebih lanjut Sadiyanto mengatakan, pendonor dapat meninggalkan kontak person. Bila dibutuhkan maka bisa dipanggil sewaktu-waktu.
Bupati juga memerintahkan untuk menyediakan obat tambahan, misal obat pencair lendir. Selain itu, dia mengimbau agar dokter penanggung jawab, untuk bisa lakukan terapi plasma.
Di Banyumas baru lima rumah sakit yang bisa melayani terapi plasma, yakni RS Margono, RS Ajibarang, RS Elisabeth, dan Dadi Keluarga. untuk terapi plasma. Pendanaannya juga disokong oleh pemerintah daerah.
Menurutnya, saat ini terdapat 64 orang yang sudah sembuh dari Covid-19 dan mendonorkan plasma. Satu orang ada yang bisa diambil satu sampai tiga kantong.
“Ada sekitar 125 kantong, dan sudah banyak yang memanfaatkan, 80 persen dari warga Banyumas, sisanya dari luar Banyumas,” terangnya.
Dia mengatakan, plasma ini menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menyiapkan, sehingga juga diperlukan sudah tersedia. (aw-2)