CILACAP– Bencana banjir bandang melanda Desa Madura, Kecamatan Wanareja, dan Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Sabtu (4/4). Banjir dipicu hujan lebat selama berjam-jam.
Di Desa Madura, hujan lebat mengakibatkan tanggul Sungai Cibaganjing jebol. Dampaknya, air sungai masuk dan menggenai permukiman warga.
Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mengatakan, bencana tersebut terjadi kisaran pukul 18.30 Wib. “Lokasi tanggul yang bobol di Dusun Purwasari Blok Cukangawi, Desa Madura,” kata Edi Sapto Priyono, saat dikonfirmasi, Minggu (5/4).
Mengacu hasil pendataan pihaknya bersama Forkopimcam Wanareja dan Pemdes Madura, rumah warga yang mengalami genangan sebanyak 17 hunian. Saat kejadian, genangan air di dalam rumah dengan kedalaman 50 sentimeter lebih.
(Baca Juga: Hujan Lebat Picu Banjir dan Longsor di Majenang)
“Air juga merendam persawahan seluas 30 hektare tanaman padi siap panen, dengan kedalaman di sawah sekitar 150 centimeter,” kata dia.
Warga Mengungsi
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kejadian memaksa sejumlah warga mengungsi. “Pengungsi sebanyak 20 KK, dengan jumlah kuranglebih 80 jiwa. Mereka mengungsi di tetangga yang rumahnya tidak tergenang,” katanya.
Sejauh ini, lanjut dia genangan air di wilayah itu secara perlahan berangsur surut. Senada dikatakan Camat Wanareja, Muhammad Najib. “Alhamdulillah, untuk yang di Dusun Purwasari surut,” kata Najib, dikonfirmasi SuaraBanyumas.
Di Dusun Cilubang, Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur, hujan lebat memicu terjadinya banjir bandang, Sabtu sore, kisaran pukul 16.00.
Edi Sapto mengatakan, banjir mengakibatkan 9 rumah warga terendam banjir dengan kedalaman 30-60 centimeter. Banjir juga merendam sawah siap panen seluas 2 hektare. Sebanyak 12 kolam warga di sana juga terendam. “Jembatan jalan lintas desa Panulisan Timur–Ciwalen tidak bisa dilalui karena terendam banjir,” katanya.
Sejauh ini, dampak kerugian akibat bencana itu masih dalam penghitungan. “Air sudah surut dan warga yang rumahnya terendam membersihkan lumpur yang masuk dalam rumah,” katanya.
Senada dikatakan Camat Dayeuhluhur, Hari Winarno. Menurut dia, surutnya banjir sudah terjadi sejak Sabtu malam. “Semalam, jam 8an malam sudah surut. Pagi ini masyarakat bekerja bhakti untuk bersih-bersih. (Jembatan jalan lintas Panulisan Timur-Ciwalen yang sempat terendam banjir) juga sudah bisa dilewati,” uyjarnya.
Disampaikan, kejadian tersebut dipicu hujan lebat yang mengguyur selama berjam-jam. “Hujan mulai turun sejak pukul 15.00 hingga 18.00 Wib,” kata dia.
Kondisi tersebut memicu aliran sungai meluap dan sempat masuk ke sejumlah rumah warga. (tg-2)