PURBALINGGA – Hujan lebat yang mengguyur Purbalingga sejak Rabu (2/12) sore membuat sejumlah desa di Kecamatan Kemangkon banjir. Bahkan ketinggian air sampai dada orang dewasa.
Keenam desa tersebut yaitu Jetis, Toyareka, Muntang, Sumilir, Gambarsari, Karangkemiri, dan Kalialang. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Klawing dan Serayu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Muhammad Umar Faozi, Kamis (3/12) pagi mengatakan, petugas gabungan melakukan evakuasi warga sejak malam hari.
“Warga terutama lansia dan anak-anak diungsikan ke tempat yang lebih aman menggunakan perahu karet,” katanya.
(Baca Juga : Waspadai Longsor dan Banjir pada Masa Pancaroba)
Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, relawan kebencanaan dan kemanusiaan seperti PMI, BAZNAS, Basarnas, Banser, Tagana, PRC, SAR Purbalingga, Ubaloka, SAR Purbalingga, SAR Perwira, Karang Taruna langsung turun bersama bahu-membahu untuk saling membantu mengevakuasi dan melayani masyarakat terdampak banjir.
Proses evakuasi terkonsentrasi antara lain di titik SD 1 Jetis kurang lebih 150 orang, Balai Desa Toyareka ada 30 orang dan Gambarsari lebih dari 100 orang.
Terendam
“Kendala kurang alat kapal untuk mengevakuasi korban. Kita mendapatkan bantuan dari Banjarnegara dan Banyumas,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya juga sudah mengirimkan logistik ke sejumlah lokasi pengungsian sejak pukul 01.00 Wib tadi malam untuk keperluan dapur umum. Logistik berupa beras, mi instan, sayur, sarden, dan kebutuhan lain.
(Baca Juga : Ratusan Korban Banjir Masih Bertahan di Pengungsian)
“Hingga saat ini kami belum mendapat kabar korban jiwa. Semoga tidak ada,” katanya.
Rumah warga di Dusun 2 Kedungmaling Desa Jetis permukaan air mencapai 1 – 1,5 meter, bahkan sampai masuk rumah warga
“Air dari luapan Sungai Klawing. Ada puluhan rumah warga yang terendam banjir. 1 RT kan ada 60 KK, padahal ada 2 RT yang terendam banjir,” kata warga Dusun Kedungmaling, Dian Sulistiyono. (ri-4)