PEJAWARAN – PT Indonesia Power menggencarkan penghijauan di kawasan hulu Sungai Serayu. Salah satunya, dengan menanam sebanyak 26.000 bibit kopi jenis arabika di sejumlah wilayah di dataran tinggi Dieng.
General Manager PT Indonesia Power PGU Mrica Slamet Suwardi mengatakan, sedimentasi menjadi salah satu masalah yang mengancam kelangsungan pembangkit listrik. Karena itu, pihaknya berusaha mencegah laju erosi di kawasan hulu melalui penghijauan.
“Kalau hanya bertahan saja usia waduk tidak akan lama, karena itu kami juga mencegah sedimen dari hulu,” katanya, saat gerakan penanaman 26.000 bibit arabika, di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Rabu (20/11).
Menurutnya, penanaman kopi dilakukan oleh 4 kelompok tani binaan di kawasan hulu Sungai Serayu. Masing-masing kelompok mendapatkan bantuan bibit kopi sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan lahan.
“Kami lakukan secara bertahap, kalau sekaligus dikhawatirkan tidak semuanya tertanam nanti bibit akan mati,” ujarnya.
Dikatakan, tanaman kopi menjadi pilihan untuk konservasi karena dinilai efektif untuk mencegah erosi lahan. Di sisi lain, komoditas tersebut juga kian diminati petani sebagai pengganti komoditas tanaman semusim karena memiliki nilai ekonomi yang lebih baik.
“Kajiannya dilakukan oleh pemerintah, kami menyediakan bibit yang dinilai tepat dan diminati petani,” paparnya.
Kades Pegundungan, Murti menyatakan, tanaman kopi mulai dibudidayakan secara intensif di wilayahnya sejak tahun 2012, yang salah satunya diinisiasi oleh PT Indonesia Power melalui program corporate social responsibility (CSR). Selain dari bibit bantuan, warga juga menanam kopi secara mandiri.
“Total populasi tanaman kopi di Pegundungan saat ini mencapai 43.000 tanaman. Sekitar 50 persennya sudah berproduksi,” katanya.
Menurutnya, masyarakat mulai berminat menanam kopi karena memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan komoditas sayur-mayur. Sehingga, dari total 199 kepala keluarga, jampir 80 persennya kini mulai beralih ke komoditas kopi.
“Kami dari pemerintah desa juga mendukung dengan mendirikan badan usaha milik desa untuk menampung kopi dari petani,” tandasnya.
Komoditas Unggulan
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menyampaikan terima kasih kepada PT Indonesia Power yang membantu bibit kopi. Menurutnya, tanaman kopi sangat tepat sekali karena menjadi salah satu komoditas unggulan perkebunan Banjarnegara.
“Apalagi ini di Desa Pegundungan dengan kopi sengganinya sudah dikenal luas dan memiliki pasar yang sangat bagus,” ujarnya.
Pemkab berkomitmen akan mendukung usaha budi daya kopi melalui pembangunan jalan usaha tani. Sehingga memudahkan akses menuju kebun dan dapat menekan biaya produksi. Dengan demikian, kopi dari Banjarnegara bisa kompetitif dengan kopi dari daerah lain.
“Harapan kami, Banjarnegara menjadi sentra produksi kopi nasional,” pungkasnya. (K36-20)