PURWOKERTO – Naik tingkat jabatan fungsional sebagai lektor kepala maupun guru besar menjadi impian dosen muda. Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud), Mohammad Sofwan Effendi memaparkan strategi sukses meniti karir di bidang akademis.
Paparan tersebut dilakukan pada diskusi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jumat (7/8). Acara itu difasilitasi Biro Sumber Daya Manusia (BSDM).
Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan, terdapat dua hal yang harus dilakukan dalam rangka penguatan kelembagaan perguruan tinggi (PT). Pertama yakni pemantapan otonomi perguruan tinggi (PT) sebagai institusi ilmiah. Selain itu perlu juga pengembangan kerja sama antar PT di bidang akademik dan penelitian, serta penguatan dan pembinaan PTS.
Menurutnya, PT sebagai produsen Iptek-inovasi dan pusat keunggulan harus fokus bidang ilmu untuk pengembangan iptek, pengembangan keunggulan sesuai potensi daerah dan kerja sama konsorsium riset.
“Kerja sama perguruan tinggi dan industri pemerintah dengan kerja sama PT-Industri untuk riset inovatif, mobilitas peneliti anterperguruan tinggi dengan pihak industri, dan pemanfaatan hasil penelitian dan hilirisasi riset untuk produk komersial,” jelasnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah, Prof DYP Sugiharto MPd Kons mengatakan, skema pengembangan karir yang pertama adalah kenaikan jabatan fungsional akademik atau pangkat.
Kompetensi
“Pengembangan kompetensi profesional yang meliputi studi lanjut, pelatihan, sertifikasi pendidik atau dosen, dan pengembangan karya ilmiah/penelitian/publikasi ilmiah,” paparnya.
Menurutnya, proses usulan jafa di LLDIKTI VI menggunakan sistem full online (Sistem Jafa Go Online) Sijago sejak bulan Maret 2017 dengan mengadopsi sistem Pak Dikti. Melalui Sijago, pengusul dapat mengetahui riwayat usulan.
“LLDIKTI VI sudah melakukan penyesuaian menu/ inputan di Sijago dengan Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional/Pangkat Dosen Tahun 2019 tambahan Suplemen. Hal yang perlu diperhatikan dalam PO 2019 tambahan suplemen adalah pada syarat khususnya. Dalam Sijago juga telah disediakan menu terkait syarat khusus masing-masing jenjang, yang dapat membantu mempermudah dosen memahami syarat khusus yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Dijelaskan, LLDIKTI VI merencanakan mengadakan Sosialisasi tentang Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional/Pangkat Dosen Tahun 2019 tambahan Suplemen mulai Agustus minggu ke 2 dengan peserta dosen PTS di LLDIKTI VI.
“Jadi mengusulkan JAFA-Profesor adalah menyenangkan. Menyusun JAFA-Profesor adalah menggairahkan,” pungkasnya.
Rektor UMP Dr Anjar Nugroho mengatakan, jumlah guru besar baru di UMP akan bertambah secara signifikan. UMP telah memiliki program unggulan dalam Riset inovasi dan SDM dengan peningkatan produk-produk penelitian menjadi Revenue Generating (RG).
“Hasil-hasil penelitian yang dilakukan dosen harus mampu menghasilkan suatu produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk seluruh bidang keilmuan,” katanya. (G22-2)