PURWOKERTO – Sedikitnya 19,64 persen mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menginginkan calon Rektor Unsoed periode 2022-2026 yang dapat merespon dan menyerap aspirasi mahasiswa.
Selain itu, karakter ideal yang disukai yakni jujur dan berintegritas.
Demikian paparan hasil survey “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2022” Unit Kegiatan Mahasiswa (UK)M Riset dan Kajian Ilmiah ‘Rhizome’, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unsoed, secara virtual dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube UKM Rhizome FISIP, Sabtu (19/3/2022).
Adapun panelis yang dihadirkan yaitu, Haryadi MA PhD (akademisi Unsoed) dan Dr Barid Hardiyanto MSi (pakar Kebijakan Publik dan Ketua Ikatan Alumni Fisip Unsoed).
(Baca Juga: Lima Kandidat Calon Rektor Unsoed Siap Bersaing ke Tahap Berikutnya)
Ketua UKM Rhizome, Lauren Vanesa menjelaskan, survey dilakukan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa yang berkaitan dengan tantangan, popularitas dan elektabilitas calon Rektor Unsoed.
Dalam survei ini juga mengevaluasi penyelenggaran kegiatan pemilihan rektor Unsoed.
Survei yang dilakukan selama 15-25 Januari 2022 dengan metode Proporsional Random Sampling kepada 392 responden dari 12 fakultas Unsoed dengan margin of error 5 persen. Responden merupakan mahasiswa aktif Unsoed angkatan 2018-2021.
Empat Bakal Calon
“Survei ini dilakukan ketika terdapat empat bakal calon Rektor Unsoed yaitu, Prof Dr Ir Akhmad Sodiq MSc Agr, Prof Dr Ade Maman Suherman MSc, Dr Ir V Prihananto MS, dan Prof Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP PhD,” jelasnya.
Hasil survey, lanjut dia, di antaranya karakter/sifat rektor yang ideal yaitu, jujur atau berintegritas (27,3%), bersih dari korupsi (16,3 %), peduli terhadap mahasiswa (15,8%), adil (14%), berpengalaman (12%), tegas (8,2%), kreatif dan inovatif (6,4%), lainnya (0,07 %).
(Baca Juga: Unsoed Kukuhkan Dua Guru Besar )
Secara umum, mahasiswa mengharapkan rektor Unsoed kedepan tidak bermasalah agar tidak menjelekkan nama kampus.
Kemudian terkait permasalahan pokok di Unsoed menurut mahasiswa yaitu, kurangnya respon rektor dalam menyerap aspirasi mahasiswa (19,64%), mahalnya UKT dan Uang Pangkal (16,58%), lambatnya penyerapan lulusan unsoed di dunia kerja (16,07%), pembangunan atau pemenuhan fasilitas yang tidak merata (14,03%), lambatnya pelayanan administrasi Unsoed (12,75 %), prestasi akademik Unsoed menurun (11,22%), dan maraknya kekerasan seksual di Unsoed (9,69%).
Menariknya, sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui adanya kegiatan pemilihan rektor (51,3%).
Sosialisasi
Dalam hal ini, Lauran menilai perlu dilakukan penyebaran informasi atau sosialisasi secara massif melalui platform digital maupun tatap muka secara langsung.
Tujuannya, agar seluruh civitas akademik Unsoed mengetahui proses kegiatan tersebut.
Adapun bakal calon rektor Unsoed yang memiliki tingkat popularitas paling tinggi yaitu, Prof. Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP PhD (40,57 %). Diikuti oleh Prof Dr Ir Akhmad Shodiq, MSc Agr (31,7 %), Dr Ir Prihananto, MSi (32,15 %), dan Prof Dr Ade Maman sebesar (24,75 %).
(Baca Juga: ULPK Unsoed Keluarkan Rilis Kekerasan Gender)
Sementara rektor pilihan mahasiswa apabila memiliki hak pilih, maka hasilnya yaitu calon rektor Unsoed dengan tingkat elektabilitas tertinggi Prof Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP PhD (38,01 %). Diikuti oleh Prof Dr Ir Akhmad Shodiq MSc Agr (28,57 %,) Prof Dr Ade Maman (20,91%) dan Dr Ir Prihananto MSi (12,5 %).
“Kami merekomendasikan Rektor baru nanti untuk menggelar forum aspirasi mahasiswa, pemerataan pembangunan fasilitas tiap fakultas, merealisasikan penyesuaian UKT dan penghapusan uang pangkal serta mempercepat proses pelayanan administrasi kepada mahasiswa. Selain itu, hasil survey juga menilai perlunya optimalisasi peran unit layanan dan pengaduan kekerasan seksual meningkatkan produktivitas riset (mahasiswa/dosen) di tingkat fakultas dan universitas dan engoptimalkan pusat karir di Unsoed baik tingkat fakultas maupun universitas,” ujarnya.(ns-2)