PURWOKERTO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, memprediksi inflasi Purwokerto dan Cilacap pada 2021 terkendali. Namun, terdapat sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi ke depan.
Risiko tersebut antara lain, meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional, serta bantuan pemerintah untuk para pelaku usaha.
Kemudian, perubahan cuaca dan iklim yang mempengaruhi produksi beberapa komoditas hortikultura dapat menyebabkan peningkatan harga pada komoditas terdampak.
Sementara itu, peningkatan harga komoditas yang ditentukan oleh pemerintah, seperti cukai rokok diperkirakan turut andil sebagai penyumbang inflasi.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan peningkatan tarif cukai rokok pada 2021 untuk jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Untuk tarif cukai Sigaret Kretek Tangan tidak mengalami peningkatan.
“Adapun secara rata-rata kenaikan tarif cukai rokok pada 2021 sebesar 12,5% dan berlaku mulai Februari 2021,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Samsun Hadi.
Dia menambahkan, kebijakan Pemerintah berupa subsidi PPnBM dan pelonggaran LTV 100% diperkirakan turut mendorong tingkat kondumsi masyarakat.
Adapun, beberapa hal yang berpotensi menahan laju inflasi antara lain, masih terbatasnya konsumsi dan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang masih berlanjut. Serta prediksi pasokan bahan pangan utama yang terkendali.
Sejak April 2021, kata dia, subsidi listrik untuk tegangan 450 watt berkurang menjadi 50%, sedangkan untuk tegangan 900 watt menjadi 25%.
“Bank Indonesia akan terus melakukan koordinasi antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga khususnya untuk bahan kebutuhan pokok,” katanya.
Inflasi Mei
Sementara itu, Samsun Hadi juga memaparkan pada Mei 2021, Purwokerto inflasi sebesar 0,19% (mtm) dan Cilacap inflasi 0,25 % (mtm). Angka ini lebih tinggi daripada capaian inflasi kedua kota pada bulan sebelumnya.
Secara tahunan, inflasi Purwokerto dan Cilacap tercatat masing-masing sebesar 1,62% (yoy) dan 1,57% (yoy). Angka ini masih berada dalam rentang target inflasi yang sebesar 3±1%.
(Baca Juga : Ini Daftar Komoditas yang Memicu Inflasi Bulan April di Kota Purwokerto)
Secara umum, faktor yang mempengaruhi inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Mei 2021 utamanya dari peningkatan harga pada kelompok komoditas transportasi. Dan sejumlah komoditas pada kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki.
Peningkatan harga pada komoditas tersebut dipengaruhi peningkatan konsumsi. Dan mobilitas masyarakat pada momen Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Mei 2021. Sementara penurunan harga beberapa komoditas mampu menahan laju inflasi kedua kota tersebut. (pj-1)