KITA telah memperingati Hari Jadi Banyumas ke-450 tahun. Kitapun telah tahu siapa pemimpin pertama Banyumas yaitu Raden Joko Kahiman atau Djoko Kahiman. Namun seringkali tak banyak yang tahu bagaimana rupa wajah Bupati Banyumas pertama ini.
Saat pawai Hari Jadi Banyumas, para peserta biasa mengarak dan memperlihatkan lukisan-lukisan wajah pemimpin Banyumas termasuk di antaranya adalah Bupati pertama Raden Joko Kaiman Namun tahun ini karena pandemi tidak ada lagi kegiatan yang semarak untuk memperingati hal itu. Tetapi pastinya kita tak boleh lupa bagaimana peran dan jasa pemimpin terdahulu.
(Baca Juga : Malam Ini, Rangkaian Hari Jadi Banyumas Dimulai )
Dari sekitar lima versi lukisan wajah Bupati Banyumas pertama, Suara Banyumas mendapatkan eksklusif lukisan wajah Bupati Banyumas pertama ini dari sang pelukisnya. Adalah Setyo Nurdiono, pelukis muda asal Rawalo, Banyumas yang berhasil memberikan gambaran realis tentang wajah bupati pertama ini.
“Dari lima versi lukisan sosok Raden Joko Kahiman, beberapa lukisan adalah versi saya,” kata Setyo saat Suara Banyumas menghubunginya, Senin (22/2) siang.
Untuk sekadar mengingatkan, Bupati Banyumas, Achmad Husein juga sempat menuliskan riwayat singkat Raden Joko Kahiman saat jelang ziarah ke Makam Djoko Kahiman. Ziarah ke Bupati pertama ini menjadi bagian rutin dari rangkaian peringatan Hari Jadi Banyumas tiap tahun termasuk tahun 2021 saat pandemi mendera.
(Baca Juga : Mengeti Hari Jadi Banyumas Nang Sejrone Pageblug )
Riwayat Djoko Kahiman
Dalam instragram pribadinya, Bupati Banyumas, Achmad Husein menuliskan soal riwayat singkat Bupati Banyumas pertama tersebut. Djoko Kahiman atau Raden Djoko Semangoen adalah putra Raden Harjo Banjaksosro Adipati Pasir Luhur. Sejak kecil ia mendapatkan asuhan dari orang tua angkat yaitu Kjai dan Njai Mranggi di Kejawar. Kjai Mranggi punya nama sebenarnya yaitu Kjai Sambarta dan Njai Mranggi adalah Njai Ngaisah.
Setelah Raden Djoko Kahiman dewasa lalu mengabdikan diri kepada Kjai Adipati Wirasaba. Saat itu Adipati Wirasaba mempunyai nama yaitu Adipati Wargo Oetomo I dan akhirnya Raden Djoko Kahiman menjadi menantu Wargo Oetomo I. Wargo Oetomo I menikahkan Djoko Kahiman dengan putri sulungnya yang bernama Rara Kartimah.
Setelah menjadi Adipati Wirasaba VII, R Joko Kaiman membagi daerah kekuasaannya menjadi empat bagian. Joko Kaiman membaginya menjadi wilayah Banjar Pertambakan untuk Kiai Ngabehi Wirayudo, wilayah Merden (Kiai Ngabehi Wirakusumo), Wirasaba (Kiai Ngabehi Wargawijoyo). Sedangkan Joko Kaiman sendiri memilih kembali ke Banyumas membangun pusat pemerintahan baru.
(Baca Juga : Ini Cara Bikin Twibbon Hari Jadi Banyumas ke-450, Pokoke Banyumas Retung…… )
Konon, Joko Kaiman pertama kali membangun daerah kekuasannya sebagai pusat pemerintahan di Hutan Tembaga, sebelah barat laut daerah Kejawar. Di sana ada pertemuan Sungai Banyumas dan Sungai Pasinggangan atau sekitar Desa Kalisube-Pekunden Kecamatan Banyumas. Lantaran kerelaan R Joko Kahiman membagi wilayah kekuasaan menjadi empat bagian itulah, di kemudian hari beliau dikenal sebagai Adipati Mrapat.(Susanto-3)