‘Jaka Sembung bawa pedang, Jaringan nyambung biar padang
Jaka Sembung anti pada belanda, Jaringan nyambung anak belajar di beranda
Jaka Sembung tidak lagi bawa golok, kalau sudah nyambung anak tidak lagi gob
lokJaka Sembung tidak pake teklek, Jaringan tersambung guru dan siswa tak lagi gaptek
‘
Demikian pantun yang dibacakan Kepala SMP 1 Wangon, Trisnatun memulai sambutannya dalam peluncuran Padepokan Jaka Sembung di sekolah setempat kemarin (17/12) . Jaka Sembung akronim dari Jaringan Kami Selalu Tersambung merupakan nama inovasi penguatan internet dan gerakan literasi sekolah.
“Seluruh akan menjadi hotspot di seluruh lingkungan sekolah. Titik akses ini akan diperbanyak dari kelas, hingga masjid. Nanti anak-anak bebas mengakses internet dengan gratis,” jelasnya.
Meski bebas menggunakan internet, namun sekolah tetap membuat kendali penggunaan internet tersebut. Dengan pengelolaan internet yang terpusat, guru dan siswa dipastikan tetap menggunakan internet secara positif. Akses internet ini akan digunakan sebagai bagian memperlancar proses pembelajaran hingga evaluasi siswa.
“Dengan penguatan ‘bandwidtch’ yang ada kami tetap mempertimbangkan ‘end user’ yaitu siswa itu sendiri. Selain bantuan dari pemerintah daerah, kini juga telah ada 40 unit komputer sumbangan dari orang tua/wali siswa,” katanya.
Melalui Program Jaka Sembung ini juga 785 siswa dan guru yang ada direncanakan akan menjadi bagian pengisi konten media sosial mulai dari facebook, YouTube, instagram, pemanfaatan soal online, icon-choot, video pembelajaran, sumber belajar hingga laboratorium dunia maya.
“Sementara untuk penguatan literasi baca tulis, dalam waktu dekat kita juga akan menerbitkan buku catatan para siswa 7,8, 9 usai mengikuti kemah blok di Cilacap beberapa waktu lalu. Naskah sudah terkumpul,” ujar guru penulis sejumlah buku ini.
Peluncuran Padepokan Jaka Sembung ini diapresiasi sejumlah pihak termasuk Dinas Pendidikan Banyumas. Diharapkan langkah cepat SMP 1 Wangon ini akan berimbas dan menular ke sekolah lainnya. Apalagi literasi baca tulis hingga literasi digital saat ini masih terus dibutuhkan.
“Semoga gerakan literasi digital secara fisik hingga memanfaatkan dunia maya ini bisa terus menyebar ke sekolah lainnya. Inovasi ini diharapkan juga dapat menjadi bagian prestasi pendidikan di Kabupaten Banyumas dan dapat maju ke tingkat provinsi dan nasional,” jelas Kepala Dinas Pendidikan, Irawati.
Inovasi penguatan internet dan literasi sekolah ini dinilai telah sejalan dengan gerakan ‘Smart City’ yang belum lama ini diluncurkan Kabupaten Banyumas. Diharapkan dengan majunya sekolah untuk memanfaatkan internet secara positif maka akan semakin mendorong kemajuan sekolah.
“Dengan inilah diharapkan siswa bisa terhindar dari ujaran kebencian dalam menggunakan internet. Namun bisa memanfaatkan internet sebagai bagian untuk mendongkrak pengetahuan dan keterampilan di era industri 4.0,” katanya
Dalam peluncuran Padepokan Jaka Sembung inipula, turut diramaikan dengan pembacaan sajak, puisi, geguritan, macapat hingga seni kenthongan oleh guru, siswa dan pegiat sastra. Turut hadir dalam kegiatan itu sejumlah kepala SMP/MTs dan sejumlah pegiat sastra Banyumas mulai dari Wanto Tirta, Hamidin Krazan, Pencil Kajoe dan pegiat penerbitan buku.(Susanto-)