PURWOKERTO – Sinergi antara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Purwokerto dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto diharapkan semakin dikuatkan lagi.
Hal tersebut terungkap dalam acara lepas sambut Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Senin (20/1) malam.
Menurut Agus Chusaini, Kepala BI Purwokerto lama, antara BI dengan ISEI sudah banyak melaksanakan kerja sama, seperti workshop, seminar dan melakukan kajian.
Agus Chusaini yang kini resmi menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Barat, minta dukungan dalam mengemban amanah. “Kami mohon dukungan, saran sebagai ilmu pengetahuan kami dalam mengemban amanah di Pontianak. Kami mohon support dari ISEI,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia mengenalkan Kepala Perwakilan BI Purwokerto yang baru, yaitu Samsun Hadi. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Divisi Departemen Sumber Daya Manusia.
Dalam perkenalannya, Samsun Hadi menyampaikan bahwa sekarang ini perkembangan perekonomian mengalami banyak perubahan dari konvensional ke ekonomi digital.
Ia juga mencontohkan bahwa berbagai macam transaksi kini selesai di ponsel pintar. Seperti, pesan makanan, beli pulsa dan pesan ojek berbasis aplikasi.
Begitu pula dengan produk-produk UMKM. tantangannya barang yang dijual harus memiliki keunikan. Ini menjadi salah satu poin menghadapi pemasaran era digital.
“Ekonomi digital menjadi strategi ke depan BI. Mohon dibantu untuk bisa bersinergi dengan ISEI tentang isu-isu ekonomi daerah,” katanya.
Ketua ISEI Purwokerto, Suliyanto menyampaikan terima kasih kepada Kepala BI Purwokerto lama, Agus Chusaini dengan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan bersama ISEI dalam rangka mengembangkan ekonomi Kabupaten Banyumas.
Tak lupa ia juga menyambut dengan ucapan selamat datang kepada Kepala BI Purwokerto baru, Samsun Hadi. Ia juga menyampaikan di Banyumas terdapat beberapa produk unggulan, seperti batik, gula kelapa, gurami, kambing etawa, sidat dan kopi, serta sektor pariwisata.
Selain itu, Prof Suliyanto menyampaikan tentang isu pemekaran yang masih hangat dibincangkan di tingkat Pemkab Banyumas dan inflasi yang masih tinggi. Angka kemiskinan di Banyumas juga masih menjadi perhatian karena angkanya masih di atas Jawa Tengah.
Terkait dengan mendorong pertumbuhan ekonomi digital, ISEI Purwokerto telah memiliki laboratorium marketing yang bekerja sama dengan Kampung Marketer Purbalingga.
“Mudah-mudahan ke depan program-program tentang ekonomi digital, BI bisa sinergi dengan ISEI,” katanya. (H60-20)