BANJARNEGARA – 17 santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bumi Syahadat Kalibening, mengikuti kegiatan Bhakti Santri di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalibening. Selama sepekan, mereka tinggal di rumah warga sekaligus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di pondok pesantren.
Program Bhakti Santri digelar Ponpes MBS Bumi Syahadat Kalibening sejak Minggu-Sabtu (22-28/12). 17 santri tersebut bermukim di rumah warga dan melakukan aktivitas keagamaan yakni mengajar di TPQ, mengisi kuliah tujuh menit bada Maghrib, menjadi imam shalat. Selain itu juga mengadalan Perkemahan Satu Malam (Persalam), menggelar lomba-lomba keagamaan, bersih-beraih masjid, dan juga praktik khutbah Jumat.
Pimpinan Ponpes MBS Bumi Syahadat Kalibening Rizki Mubarok mengatakan, program ini dibuat agar santrinya bisa berbaur dan bersosialisasi dengan masyarakat. Selain itu juga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di pondok.
“Kami ingin pastikan selepas dari pondok, mereka bisa mengamalkan ilmunya di masyarakat. Karena bagi kami ilmu tanpa amal bagai pohon tak berbuah,” ujar Rizki.
Salah satu santri, Lulus Hikmawanto menuturkan, program ini sangat menyenangkan, meskipun liburan mereka harus terpotong. Namun dia meyakini, kegiatan ini memberikan banyak manfaat dan pengalaman berharga.
“Kami bisa menularkan ilmu yang didapat di pondok, hafalan Quran juga bisa teruji saat menjadi imam shalat. Respon santri TPQ juga semangat, bahkan banyak di antara mereka ingin kami terus mengajar,” katanya.
Ketua Ranting Muhammadiyah Karanganyar Kidi Hadi Susilo menyambut baik program tersebut. Kegiatan tersebut dinilai menjadi cara yang efektif untuk mengkaryakan kader Muhammadiyah yang ada di pondok pesantren.
“Mereka benar-benar mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. Ini sangat membantu Ranting Muhammadiyah agar aktif berkegiatan,” katanya. (K36-52)