BANJARNEGARA – Jalan kabupaten penghubung Desa Bantar dan Desa Suwidak di Kecamatan Wanayasa rusak parah akibat ambles dan tertimbun longsor sepanjang 50 meter. Kerusakan tersebut terjadi pada Jumat (18/12) dipicu hujan deras yang terjadi sepanjang hari.
BPBD Banjarnegara mengonfirmasi, kejadian tersebut memutus akses menuju ke lokasi bencana di Desa Suwidak. Sebelumnya, jalan tersebut sempat rusak berat akibat tanah gerak pada 3 Desember 2020.
Akibat hujan yang turun menjelang sore hingga malam selama berhari-hari, terjadi longsor susulan pada Jumat (4/12) dinihari. “Tebing longsor dan menutup seluruh badan jalan. Selain itu terdapat retakan pada bagian jalan dengan kedalaman 1-2,5 meter,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Budi Wahyono, Minggu (20/12).
Dikatakan, untuk mengevakuasi material longsoran, pihaknya sudah mendatangkan alat berat berupa 2 unit ekskavator dan 1 unit loader ke lokasi. Namun, karena cuaca belum memungkinkan, evakuasi material longsoran dengan alat berat belum bisa dilakukan.
“Kami masih menunggu pergerakan tanah berhenti, karena masih ada kemungkinan terjadi longsor susulan,” jelasnya.
(Baca Juga : Tangani Longsor Sigaluh, Bupati Turun Langsung)
Menurutnya, terputusnya akses tersebut juga menghambat aktivitas penanganan bencana di Desa Suwidak. Mobilitas tim tanggap darurat serta pengangkutan bantuan logistik untuk korban bencana juga menjadi terhambat. Tim gabungan dari berbagai unsur terlah berusaha melakukan penanganan jalan rusak baik secara manual maupun dengan alat. Perbaikan jaringan listrik dilakukan oleh PLN sehingga aliran listrik di Desa Suwidak sudah kembali normal.
Terkait kondisi pengungsi, Budi menyatakan, masih ada sejumlah warga yang mengungsi. Namun, jumlahnya jauh berkurang dibandingkan saat awal terjadi bencana. Beberapa lokasi pengungsi antara lain di Desa Kalitlaga Kecamatan Pagentan masih ada 9 orang pengungsi karena rumahnya rusak berat.
Sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena sudah tidak terjadi gerakan tanah. Sedangkan di Desa Gumingsir masih ada 158 orang yang mengungsi dan Desa Aribaya ada 10 pengungsi. Namun, mereka masih mendapat bantuan makanan dari posko Induk Kalitlaga-Gumingsir.
Terpisah, Kabid Penanggulangan Bencana Alam PMI Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, pihaknya menerapkan kartu distribusi bantuan bagi korban bencana di Desa Suwidak dan Bantar Kecamatan Wanayasa serta Desa Gumingsir dan Kalitlaga Kecamatan Pagentan. Kartu ini untuk mengontrol pergerakan warga terdampak bencana, sehingga terlihat siapa saja penerima bantuan dan bantuan yang telah diterima. (cas-1)