PURWOKERTO – Pembangunan jembatan baru di Sungai Serayu beserta jalan akses baru di sekitar lokasi, dirancang untuk mengurangi kemacetan di Simpang Kaliori.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Irawadi mengatakan, dengan adanya jembatan baru serta jalan akses baru yang akan dibangun, nantinya akan ada jalan baru yang menghubungkan wilayah Buntu, ke pusat Kota Purwokerto bahkan sampai Baturraden.
Dengan adanya jalan baru itu, selain dapat membuka wilayah yang sebelumnya tidak memiliki jalan raya, juga dapat mengurangi kepadatan di Simpang Kaliori. “Kondisi di Simpang Kaliori itu macet, kalau sudah ada jalan ini, bisa mengurangi kemacetan,” jelasnya.
Menurutnya kendaraan dari arah Simpang Buntu, yang akan menuju Purwokerto kerap terhambat di Simpang Kaliori. Namun dengan adanya jalan baru tersebut, kendaraan dapat melintas di jalan baru menuju Purwokerto, melewati Jalan Gunung Tugel, dan menghindari Simpang Kaliori. Sementara itu DPU Banyumas berencana membangun jembatan baru di Sungai Serayu.
Irawadi mengatakan, jembatan baru yang dibangun melintasi Sungai Serayu, akan menghubungkan Desa Pegalongan di Kecamatan Patikraja, dengan Desa Mandirancan di Kecamatan Kebasen.
Jembatan baru itu, juga dilengkapi dengan jalan baru. Irawadi mengatakan, jika jalan baru itu telah terealisasi, nantinya akan ada jalan lurus dari lokasi tersebut yang langsung tembus ke Jalan Nasional Buntu. Dengan demikian, lanjutnya setelah jalan terealisasi, dari wilayah Buntu, nantinya bisa langsung menuju ke Baturraden lewat Jalan Gunung Tugel.
“Jembatan Serayu mulai dibangun tahun ini, bangunan bawahnya tahun ini, pembebasan lahan untuk jalan akses juga tahun ini,” jelas Irawadi, beberapa hari lalu.
Ia mengatakan, nilai anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut pada tahun 2020 sebesar Rp 14,5 miliar untuk pembangunan bagian bawah jembatan. Adapun untuk pembebasan lahan dialokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar.
Sedangkan bangunan atas jembatan, menurut rencana akan dibantu pemerintah pusat berupa rangka jembatan. (K17-20)