PURWOKERTO – Jalan Bung Karno Purwokerto, yang menghubungkan Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya, resmi di gunakan untuk umum sejak Rabu (27/4/2022) sore, setelah di buka Bupati Banyumas Achmad Husein.
Begitu di buka, masyarakat antusias melewati jalur jalan tembus ini, sekaligus menikmati berbagai destinasi wisata yang mulai di bangun.
Bupati Achmad Husein mengatakan, jalan kabupaten tersebut ke depan tidak hanya
di fungsikan untuk lalu lintas jalan umum saja. Namun akan di fungsiskan sebagai
pendukung destinasi sejumlah objek wisata di kawasan Bung Karno tersebut.
“Dua jalur yang ada, sebelah barat untuk lalu lintas kendaraan, sebelah timur untuk
pejalan kaki atau jalur wisata,” kata Bupati, saat meresmikan pembukaan jalan yang
di bangun sejak tahun 2017 ini.
Baca Juga :sore-ini-jalan-bung-karno-dibuka/
Di sepanjang lajur wisata, katanya, nanti bisa di peruntukan untuk pelaku usaha dan
PKL berjualan. Jalur itu di siapkan sampai ke lokasi Menara Pandang Teratai setinggi
114 meter. Untuk tiket gratis masuk ke Menara Pandang Teratai, katanya, baru di buka 20 menit di aplikasi, sudah habis terpesan sekitar 3.000 orang.
Bupati minta kepada mamsyarakat dan semua pihak untuk ikut merawat, menjaga dan mengunakan dengan baik infrastruktur yang sudah di bangun di kawasan tersebut.
Hal ini, kata dia, supaya kemanfaatan jangka panjang bisa di rasakan banyak
masyarakat dan pada akhirnya bisa membantu meningkatkan kesejateraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyumas Dr Irawadi
mengatakan, bersamaan pembukaan Jalan Bung Karno, juga di resmikan soft opening
Menara Pandang Teratai, Covention Hall dan Madang Maning Park (MMP).
Sejak 2008
Irawadi melaporkan, perencanaan jalan tembus Gerilya-Soedirman sudah di rancang
sejak tahun 2008 lalu, saat Bupati Achmad Husein masih menjadi wakil bupati
mendampingi Bupati Mardjoko.
“Jalan mulai di bangun tahun 2017 dan selesai di akhir tahun 2021 lalu dengan
menelan anggaran sekitar Rp 96,2 miliar, baik dari APBD dan APBN,” terang Irawadi
yang sebelumnya menjabat sebagai kepala dinas DPU ini.
Anggaran sebesar itu, terang dia, di gunakan untuk pembebasan tanah dan pematangan lahan dengan anggaran sekitar Rp 52,1 miliar.
Sedangkan dari APBN untuk pembangunan konstruksi di atasnya selama tahun 2020-2021 dengan total anggaran Rp 44,1 miliar.
Menurutnya, pembangunan Jalan Bung Karno ini sebagai tonggak di mulainya
pembangunan kawasan Bung Karno. Ini di awali dengan pembangunan Menara Pandang Teratai, Covention Hall dan Madang Maning Park (MMP), yang di danai dari dana
program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pemerintah pusat.
“Berikutnya menyusul pembangunan gedung DPRD yang baru, kolam retensi
pengendalian banjir, Masjid Raya Seribu Bulan, kawasan Pancasila, di mana
bangunan-bangunan keagamaan tersedia. Termasuk fasilitas umum lainnya.
“Untuk anggaran Menara Pandang Teratai sebesar Rp 65 miliar, Covention Hall sebesar
Rp 10,9 miliar dan Madang Maning Park sebesar Rp 6,4. Sehingga total pembangunan dari dana PEN sebesar Rp 82,8 miliar, yang menjadi bagian dari seluruh dana PEN sebesar Rp 185 miliar lebih,” terangnya.
Baca Juga : lebaran-lokawisata-baturraden-siap-sambut-pengunjung/
“Di kawasan Menara Pandang Teratai juga kita lengkapi dengan area parkir yang cukup
luas, sehingga masyarakat bisa berwisata kuliner di Madang Maning Park dengan
pilihan menu yang beragam yang menampung kalangan UMKM lokal,” terangnya. (aw-7)