BANJARNEGARA – Sebanyak 57 santri Ponpes Andalusia Banjarnegara menjalani karantina di lingkungan pondok sejak terkonfirmasi positif Covid-19, Kamis 10 Juni lalu. Selama menjalani karantina, seorang psikologi mendampingi mereka dan memberikan motivasi dan mengurangi stres.
Pengasuh Ponpes KH Sunaryo mengatakan, santri Ponpes Andalusia yang menjalani karantina saat ini dalam kondisi baik. Mereka tetap mejalani rutinitas di dalam pondok dengan ibadah, tadarus dan aktivitas fisik seperti olahraga dan berjemur di pagi hari. “Kondisi anak-anak terlihat sehat dan ceria,” katanya, Selasa (15/6).
Pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam upaya pemulihan anak-anak. Bahkan, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono hadir langsung memberikan motivasi agar santri tidak stres selama menjalani karantina. “Pak Bupati memberikan semangat kepada santri dan pengasuh. Pemerintah daerah juga memberikan dukungan berupa makanan bergizi selama di karantina,” jelasnya.
Selain itu, pendampingan santri juga dilakukan oleh seorang psikolog selama 24 jam. Upaya tersebut untuk menekan rasa stres para santri sehingga meningkatkan imunitas dan mempercepat pemulihan.
(Baca Juga : Disiplin Prokes Kunci Hadapi Virus Corona Varian Baru)
Dikatakan, dari sisi medis juga terus dilakukan pemantauan kesehatan oleh tim dari Dinas Kesehatan Banjarnegara. Pihaknya memberikan kesempatan orang tua santri untuk memantau melalui video call. “Jadi orang tua tidak perlu khawatir, karena anak-anak mendapatkan perhatian dengan baik,” jelasnya.
Lebih Ketat Lagi
KH Sunaryo menambahkan, setelah semua santri dinyatakan sembuh pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat lagi. Lingkungan pondok akan disterilisasi, santri yang datang harus membawa hasil tes swab. Selain itu, pengantar juga tidak diperbolehkan masuk lingkungan pondok.
Seperti diberitakan, sebanyak 57 santri terkonfirmasi positif berdasarkan tes swab yang dilakukan terhadap 100 santri di ponpes tersebut. Sedangkan santri yang negatif swab, dipulangkan secara berkala.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB menyatakan sejumlah ilmuwan menemukan sejumlah varian baru virus corona sejak ditemukan pada akhir 2019. Disiplin protokol kesehatan tetap menjadi kunci untuk menghindari paparan virus tersebut. Dokter Uji menyampaikan itu usai Talk Show Optimalisasi Teknologi dan Jejaring untuk Penguatan Bangsa di Era Adaptasi Kehidupan Baru, di Aula RS Islam Banjarnegara.
“Sebagai makhluk hidup, virus selalu bermutasi dan kita tidak tahu lajunya mutasi virus corona di Indonesia,” kata dr Agus yang juga Direktur RS Islam Banjarnegara.
Dikatakan, untuk menghadapi ancaman virus corona varian terbaru kuncinya tetap sama yakni disiplin protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker. Selain itu juga dengan menjaga imunitas tubuh melalui konsumsi makanan bergizi dan pola hidup sehat. “Jika imunitas kita kuat maka akan lebih tahan dari paparan virus. Namun juga harus tetap waspada,” jelasnya.(cs-3)