PURWOKERTO – Pukul 07.00 lewat, iring-iringan bus pembawa jemaah haji asal Banyumas tiba di komplek Pendapa Sipanji Pemkab Banyumas, kemarin. Terlihat dari kaca bus yang berjalan pelan saat memasuki halaman pendapa, sejumlah jemaah terlihat menangis.
Di komplek Pendapa terlihat hanya sebagian keluarga jemaah haji yang diperbolehkan mendekat. Sedangkan keluarga yang lain tampak menunggu di Alun-alun Purwokerto dengan dibatasi pagar pembatas.
Begitu bus berhenti dan pintu dibuka, sejumlah jemaah haji langsung memeluk anggota keluarga. Sebab, mereka sudah menunggu kedatangannya. Tangis pun pecah dari sejumlah jemaah haji.
Mereka mengungkapkan rasa syukur mendalam lantaran pelaksanaan ibadah hajinya berjalan dengan lancar. Mulai dari pemberangkatan ke tanah suci hingga kembali lagi ke tanah air. Tak terkecuali dengan Khasanah, perempuan usia lanjut ini tidak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Sebab, selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci tidak mengalami hambatan yang berarti.
Wanita asal Cilongok ini berangkat ke tanah suci tidak bersama dengan suaminya, tetapi sendirian. “Rasanya senang sekaligus terharu menjadi satu. Seluruh rangkaian ibadah haji bisa terlaksana dengan lancar,” ungkapnya sambil memeluk anggota keluarganya yang sudah menunggu di area Pendapa Sipanji.
Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaddudin mengatakan, dalam pemulangan jemaah haji Banyumas, ada beberapa jemaah yang mendapatkan penanganan lantaran sakit, mulai dari dirujuk ke rumah sakit maupun dibawa dengan menggunakan ambulans.
“Jamaah haji pada saat pulang ke Banyumas ada satu orang yang naik ambulan karena sakit, satu orang dirujuk ke RS Dr Moewardi Solo dan dua orang jamaah
yang sakit tetapi tetap naik bus dengan pendampingan ekstra dari petugas kesehatan,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk jamaah haji asal Banyumas ada pula yang mendapatkan observasi dan penanganan terlebih dulu di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) embarkasi. “Jemaah haji kloter 69/SOC atas nama Rasmadi dari rombongan 8 mengalami retensi urine dan Saonah dari rombongan 4 mengalami hipertensi, sehingga dilakukan observasi dan penanganan di KKP dulu,” jelas dia.(Budi Setyawan-20)