BANYUMAS-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akan membantu penyediaan lahan bagi petani hidroponik dengan kerjasama pengelolaan lahan milik pemerintah yang belum dimanfaatkan untuk proyek pemerintah.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono saat panen melon Golden Water di ‘Green House’ Hijau Daun yang dikelola Anton Supriyono di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Minggu (23/8). Seperti diketahui dalam green house ini seluas 2000 meter persegi ini terdapat 6.000 batang tanaman melon jenis Golden dan Camoy. Kedua jenis melon ini biasanya dipanen setelah 60 hari dengan jumlah mencapai 1 ton buah.
“Banyak sekali tanah-tanah hasil ruislag yang saat ini sedang dalam proses menjadi nama milik daerah. Kemarin jika tidak salah sudah ada 37 sertifikat dan ini nanti silahkan untuk dipakai sebagai lahan pertanian seperti ini,” jelasnya.
Wabup mengatakan, penggunaan tanah-tanah milik Pemkab Banyumas akan diprioritaskan untuk bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian hidroponik seperti di kebun Hijau Daun.
Karena kegiatan pertanian ini sebagai bentuk upaya pengembangan potensi lokal yang baik serta upaya menjaga ketahanan pangan.
Wabup juga menjawab keinginan petani terkait distribusi hasil panen yang seharusnya bisa dilakukan dengan jalur yang ringkas, yakni tanpa melalui perantara ketika hasil produksi baik melon maupun strawbery diekspor ke luar negeri.
“Kita akan memikirkan itu dengan cara menampung hasil produksi pertanian melalui perusda supaya jalur distrisbusi bisa dipangkas. Tapi untuk rencana ini kita akan menunggu dulu proses perbaikan internal di perusahaan daerah kita,” terang Wabup.
Pemilik Hijau Daun, Anton Supriyono mengapresiasi apa yang disampaikan Wabup. Dikatakan Anton, pihaknya siap untuk bekerjasama dalam pemanfaatan lahan milik Pemkab Banyumas dengan pola bagi hasil.
“Saya sangat berterimakasih kepada Pak Wabup atas rencana ini, saya siap untuk bekerjasama dan sekuat tenaga memajukan sektor pertanian hidroponik di Banyumas agar dikenal di kancah nasional,” kata pria asli Cilongok yang kini juga menjadi konslutan nutrisi di sejumlah perusahaan pertanian di beberapa kota besar.
(K37-)