BANYUMAS-Hari pertama pemberlakukan gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’ di Kabupaten Banyumas membuat kondisi Pasar Induk Ajibarang pada Sabtu (6/2/2021) siang menjadi sepi. Pedagang Pasar tradisional terbesar di Kabupaten Banyumas pulang lebih awal dari hari biasanya.
Usai para pedagang menutup kios, los dan lapaknya, personel satgas penanganan Covid-19 gabungan datang ke Pasar Induk Ajibarang. Mereka mengadakan penyemprotan disinfektan di lokasi seluruh pasar induk di wilayah Kecamatan Ajibarang tersebut.
Salah seorang pedagang asal Pekuncen, Turiyah mengetahui pembatasan jam operasional pasar dan penyemprotan disinfektan setelah petugas pasar dan petugas terkait menyampaikan pengumuman itu pada Jumat (5/2/2021) lalu.
(Baca Juga : Bupati Dikirimi Karangan Bunga, Sindir ‘Jateng di Rumah Saja’ )
“Kami sudah tahu adanya hal ini karena petugas mengumumkan hal ini sejak sejak Jumat pagi. Jadi kami sebagai pedagang sudah siap dan pulang lebih awal dari biasanya. Jadi para petugas akan menyemprot lingkungan sehingga kondisi pasar Induk Ajibarang bisa terhindar dari korona,” katanya.
Sejak pukul 13.00, hampir seluruh aktivitas transaksi jual beli di pasar induk itu sudah terhenti. Petugas memasang dan memagari pintu masuk pasar di selatan dan timur Pasar Induk Ajibarang. Otomatis pedagangpun tak bisa melaksanakan aktivitas bongkar muat barang, pedagang dan pembelipun. Saat itulah mulai petugas penyemprotan disinfektan beraksi berkeliling ke seluruh lokasi pasar tersebut.
(Baca Juga : Jateng di Rumah Saja, Ini yang Dilakukan di Purbalingga )
“Karena ada pembatasan jam operasional pasar maka otomatis kami berbelanja lebih awal dari biasanya. Dan kami pulang lebih awal dari biasanya. Namun memang pasokan barang cukup sedikit dari biasanya,” jelas Ropiah, pedagang sayur mayur asal Pekuncen yang biasa kulak sayur mayur ke pasar ini setiap hari.
Sementara itu jelang pemberlakukan Jateng di Rumah Saja, harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Banyumas mengalam kenaikan yang cukup signifikan. Aktivitas warga memborong sejumlah barang kebutuhan pokok mendorong sentimen kenaikan harga di pasar tradisional. Apalagi saat Jateng di Rumah Saja, selama dua hari ada pembatasan jam operasional pasar. Pasokan komoditas barang dagangan ke pasar juga mengalami penurunan. (san-3)