PURWOKERTO – Menjelang Hari Raya Idulfitri, harga cabai rawit merah di pasar tradisional Purwokerto mengalami kenaikan. Meski sebagian besar kelompok barang harganya cenderung stabil.
Berdasarkan pantauan di Pasar Wage, cabai rawit merah mengalami kenaikan harga paling tinggi. Selain itu, ayam potong dan telur juga ikut naik.
Salah satu pedagang, Estin (40) mengatakan, harga cabai rawit merah naik dari Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram saat ini. Untuk jenis cabai merah dan lainnya mengalami kenaikan namun tidak terlalu tinggi.
“Sudah ganti harga semua, terutama cabai rawit. Dulu cuma Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu menjadi sekarang sampai Rp 60 ribu per kilogram,” kata dia, Selasa (4/5/2021).
Kenaikan harga juga terjadi pada ayam potong. Sebelum bulan Ramadan harganya hanya Rp 22 ribu. Namun, saat ini, harganya naik menjadi Rp 26 ribu per kilogram.
(Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Lebih Mahal dari Daging Sapi Impor)
Pedagang ayam potong, Suci mengatakan, selama bulan Ramadan kenaikan harga ayam potong tertinggi mencapai Rp 28 ribu per kilogram. “Harga ayam potong naik karena dari pengepul membatasi stok, walaupun permintaan pembeli sedang banyak,” terangnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Wilayah 1 Purwokerto, Arif Budiman menjelaskan, kenaikan harga ini sering terjadi ketika mendekati libur Lebaran dan Natal. Adapun kenaikan harga cabai sendiri selain disebabkan momentum Lebaran juga karena dipengaruhi cuaca.
“Petani cabai sebagian besar memilih memanen dalam kondisi kering. Karena resiko panen ketika basah lebih besar yaitu cabai mudah busuk. Jadi ketika musim hujan cabai menjadi mahal,” kata dia.
Selain cabai rawit dan ayam, kata Arif, komoditas telur juga mengalami kenaikan. Saat ini harga telur berkisar Rp 24 ribu per kilogram. “Mulai naik dirasakan sekitar 10 hari menjelang Hari Raya, dan diperkirakan bertahan sampai Lebaran nanti. Hanya saja memang kadang tidak bisa dipastikan tergantung petani dan tengkulak,” imbuhnya. (mg02-2)