PURWOKERTO – Kasus kematian akibat Covid -19 di Banyumas meningkat lagi. Khusus bulan ini, hingga tanggal 10 Mei, tercatat ada 15 kasus kematian. Bahkan sebelumnya muncul sejumlah klaster baru, seperti kerumunan di tempat ibadah.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, kenaikan kasus Covid -19 tidak hanya di Banyumas saja. Melainkan merata di seluruh daerah. Bahkan, di tingkat nasional juga dilaporkan mengalami peningkatan lagi.
“Dari dulu (saat pandemi muncul-red), kami selalu terbuka dalam penanganan. Setiap ada kejadian, kita laporkan dan ekspos. Tujuannya untuk kewaspadaan kepada masyarakat, langsung ditangani dan perhatian dari pemerintah provinsi dan pusat. Kita kendalikan ketat saja, ini meningkat lagi,” katanya, Senin (10/5/2021).
Menurutnya, warga yang positif kini dikarantina di sejumlah lokasi. Di Balai Diklat Baturraden, kapasitas 60, sekarang berisi 65 orang. Di Hotel Pondok Slamet Baturraden yang berkapasitas 50, berisi sekitar 55 orang. Sedangkan lokasi lain yang sudah disiapkan, yakni Wisma Wijayakusuma (Korem 071), kapasitas 60 orang, dan sedang disiapkan.
(Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Jemaah Tarawih di Banyumas, 52 Orang Positif)
“Untuk model sewa hotel seperti dulu, masih kita pertimbangkan. Kalau terpaksa, ya dicarikan yang sewanya murah. Kita pertimbangkan yang positif tapi tidak bergejala (OTG), cukup karantina mandiri, supaya tempat karantina yang kita sediakan tidak penuh terus,” ujarnya.
Hasil Negatif
Untuk pemudik yang terkena razia, kata dia, menempati karantina di GOR Satria Purwokerto. Namun dari semua pemudik, setelah di tes rapid antigen dan swab PCR, semuanya negatif.
Pemudik yang masuk Banyumas yang terjaring razia saat pemberlakuan larangan mudik, langsung menjalani karantina 5 hari di GOR Satria. Jika lolos sampai ke rumah, dan pihak lingkungan RT-RW mendata, maka mereka harus melakukan karantina mandiri.
“Justru yang positif-positif ini, ya dari masyarakat umum yang dari kerumunan-kerumunan. Seperti klaster tempat ibadah kemarin,” jelas Wabup.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan meminta kepada semua anggotanya saat turun ke daerah pemilihan masing-masing untuk aktif kembali melakukan pengawasan, terutama pemudik dan warga luar daerah yang masuk ke Banyumas.
“Larangan mudik harus kita dukung, dan yang lolos dari pemeriksaan atau tidak ketahuan petugas pasti ada. Sebelum ada larangan, yang masuk saja sekitar 3 ribu pemudik. Sehingga kalau ada warga asing, pemudik, dan TKI luar negeri yang pulang, bisa disampaikan ke petugas (satgas) Covid-19 setempat,” katanya.
Pihaknya mengingatkan ini kembali, karena kasus seperti di India jangan sampai terjadi di Indonesia, termasuk Banyumas. Dalam sehari kasus kematian akibat Covid -19 di India, kata dr Budhi sampai 4 ribu orang.
“Setiap hari kasus Covid -19 di Banyumas juga meningkat lagi, dan angka kematian dibandingkan dengan bulan lalu, juga sekarang lebih banyak. Sampai hari ini (kemarin-red), ada 15 orang,” jelasnya. (aw, san-2)