PURWOKERTO – Lima hari setelah kebijakan larangan mudik 6-17 Mei 2021, Stasiun Kereta Api (KA) Purwokerto terpantau sepi.
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 5 Purwokerto, Ayep Hanapi mengatakan, mendekati Lebaran, Stasiun KA Purwokerto mengalami penurunan penumpang yang signifikan. Sebelum berlakunya kebijakan larangan mudik Stasiun KA Purwokerto melayani 80 perjalanan dalam sehari. Saat ini hanya melayani 9-10 perjalanan setiap harinya.
“Kondisi saat ini tidak ramai atau sepi, paling hanya ada 7 persen penumpang di stasiun (Purwokerto). Dulu sehari kita ada 80 perjalanan. Namun sesuai kebijakan larangan mudik, kami membatasi menjadi 9 sampai 10 perjalanan dalam sehari,” ucap Ayep kepada Suara Banyumas, Minggu (9/5/2021).
Hari Minggu tersebut terdapat satu kereta api yang berangkat dari Purwokerto, yakni KA Serayu relasi Purwokerto-Kiaracondong-Pasar Senen PP berangkat pukul 06.45.
Ayep menjelaskan, KA tersebut mengangkut 8 orang penumpang. Setelah dilakukan pengecekan 7 penumpang diperbolehkan naik dan 1 orang penumpang tidak diperbolehkan melakukan perjalanan. Karena dia tidak lolos pemeriksaan petugas di stasiun.
(Baca Juga: Daop V Operasikan Dua KA untuk Penumpang Non Mudik)
Pada hari yang sama, lebih dari 3 kereta api melintas di Stasiun Purwokerto. KA Argolawu relasi Purwokerto-Gambir tiba pukul 11.35 membawa 30 penumpang. Ada 23 yang lolos pemeriksaan petugas. Sementara 6 penumpang tidak lolos pemeriksaan dan 1 orang tidak datang. Dari jumlah tersebut 9 penumpang turun di Purwokerto.
“Semua penumpang yang turun di Purwokerto sudah diperiksa dan aman. Mereka berangkat dari Solo. Lainnya ada KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwokerto, KA Bima relasi Gambir-Purwokerto, dan beberapa kereta api keberangkatan malam hari,” kata Ayep.
Bagi penumpang yang tidak lolos pemeriksaan, imbuh Ayep, akan menerima uang pengembalian tiket secara penuh dari pihak stasiun.
Dua Kereta
Sebelumnya diberitakan, Stasiun Purwokerto hanya mengoperasikan dua kereta api yang melayani perjalanan jarak jauh dan bersifat non mudik. KA Serayu relasi Purwokerto-Kiaracondong-Pasar Senen PP dan KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong PP. Masing-masing kereta api hanya berisikan maksimal 70% penumpang sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
“Jumlah kereta api yang kami operasikan memang hanya terbatas untuk mengakomodir pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan nonmudik. KAI tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai aturan dan hanya menjual tiket sebanyak 70% dari kapasitas tempat duduk yang tersedia,” kata dia.
Terpisah, Bupati Banyumas, Achmad Husein, dari hasil pantauan Senin (10/5/2021), tercatat sebanyak 120 orang pemudik yang turun di Stasiun Purwokerto sejak masa larangan mudik berlaku. Mereka melakukan perjalanan untuk kepentingan mendesak dan memiliki surat bukti sesuai peraturan.
Meski demikian, dia telah memerintahkan petugas Puskesmas setempat untuk bekerjasama dengan Daop 5 Purwokerto melakukan tes cepat antigen kepada pemudik di stasiun. Hal ini dilakukan untuk memberi ketenangan kepada masyarakat Banyumas.
“Tetapi untuk ketenangan masyarakat Banyumas, kami minta ada pengecekan antigen secara acak. Walaupun di sana (stasiun) sudah ada tes antigen dan GeNose, tetapi untuk keamanan saja,” ujarnya. (mg02-2)