PURWOKERTO – Jumlah penyuluh agama Islam di Kabupaten Banyumas, saat ini dinilai masih belum ideal.
Kendati begitu, keberadaan penyuluh yang ada sekarang akan dioptimalkan perannya dalam melaksanakan tugas.
“Kalau jumlah penyuluh agama Islam di Banyumas dibilang cukup sebenarnya juga belum cukup. Banyumas mempunyai sekitar 331 desa/kelurahan, sedangkan jumlah penyuluh yang ada belum sebanyak itu,” kata Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Akhsin Aedi, kemarin.
Menurut dia, idealnya di setiap desa/kelurahan minimal terdapat satu orang tenaga penyuluh. Namun kenyataannya hal tersebut belum terpenuhi.
Meski demikian, bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, jumlah tenaga penyuluh agama Islam di Banyumas lebih banyak.
Berdasarkan data Kantor Kemenag Banyumas, jumlah penyuluh agama Islam sekarang mencapai sebanyak 240 orang. Rinciannya sebanyak 218 orang merupakan penyuluh agama Islam non PNS dan 22 orang penyuluh agama berstatus PNS.
“Kami bersyukur saat ini sudah ada sebanyak 218 orang penyuluh agama Islam non PNS. Selain itu ada pula penyuluh agama Islam yang berstatus sebagai PNS. Jadi sekarang tinggal tanggung jawab kerjanya,” jelas dia.
Dari sebanyak 218 orang penyuluh agama nonPNS, sebanyak 146 orang di antaranya merupakan penyuluh yang lolos passing grade dan sisanya lolos dalam seleksi yang dilakukan Kemenag beberapa waktu lalu.
Bagi penyuluh non PNS tersebut, mereka menerima SK pengangkatan pada Kamis (23/1) lalu. Setelah menerima SK, mereka dikumpulkan di Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas untuk mendapatkan pembinaan sekaligus informasi terkait proses pencairan honor mereka.
Selain itu, lanjut dia, setelah mendapatkan SK, diharapkan para penyuluh agama Islam non PNS tersebut dapat melaksanakan tugas sebagaimana aturan yang ada. Kemudian meningkatkan kualitas beragama dan kualitas kebangsaan di wilayahnya masing-masing.(H48-20)