PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menekankan agar seluruh proyek fisik bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sudah masuk lelang pada Juni nanti.
Tiwi tidak ingin ada proyek yang gagal lelang, putus kontrak bahkan mangkrak.
“Bulan Juni semua kegiatan DAK sudah masuk ke ULP (Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa),” tegasnya.
Hal itu ia tekankan saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) bersama para Pimpinan Organisasi Perangkat daerah (OPD), Kamis (20/5) sore.
(Baca Juga: Jokowi Direncanakan Resmikan Bandara JB Soedirman)
Dia meminta agar OPD bergerak cepat, mengingat saat ini sudah hampir satu semester tahun anggaran. Sebab berdasarkan evaluasi sebagian besar kegiatan DAK belum mulai dilelang.
“Tolong beberapa OPD yang masih terkendala, untuk ada percepatan dan pencermatan. Jangan sampai anggaran DAK tidak terserap. Terbuang percuma kembali ke pusat karena kita tidak bisa mengeksekusi,” tegasnya.
Koordinasi
Bupati juga meminta kepada para pimpinan OPD untuk terus menjalin koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Tentunya agar Kabupaten Purbalingga mendapatkan prioritas berbagai program yang bersumber dari APBN.
“OPD segera ke Jakarta, koordinasi dengan kementerian terkait. Misalnya Dinperindag yang akan ada pembangunan Pasar Badog jangan sampai lose communication, harus nyantol APBN. Bappelitbangda juga harus memastikan agar anggaran Rp 20 miliar untuk pembangunan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) bisa terbawa. Jangan sampai tidak ada upaya,” katanya.
Setelah DAK, Bupati menginginkan agar OPD memprioritaskan kegiatan fisik yang bersumber dari APBD, namun tetap dalam pencermatan. Jangan sampai putus kontrak ataupun gagal lelang.
“Saya nggak mau ada yang namanya putus kontrak, gagal lelang dan sebagainya, karena kegiatan yang masuk anggaran dalam APBD adalah kegiatan berdasarkan skala prioritas,” pungkasnya. (ri-4)