PURWOKERTO – PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menyiapkan pedoman new normal dalam pelayanan kepada pelanggan baik untuk bisnis angkutan penumpang dan barang.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto mengutip pernyataan Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, mengatakan pedoman kenormalan baru KAI ini sebagai bentuk adaptasi pelayanan perkeretaapian dengan mengurangi kontak fisik dan menerapkan protokol kesehatan.
”Pedoman ini dibuat untuk melindungi pegawai dan pelanggan kami dari kemungkinan terpapar Covid-19 pada masa new normal,” terangnya Sabtu (30/5).
Supriyanto lebih lanjut menerangkan pedoman kenormalan baru tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Pedoman tersebut, lanjutnya, akan diaplikasikan ketika Kereta Api Jarak Jauh Reguler kembali beroperasi. ”Saat ini KAI masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan dan terus memperhatikan perkembangan penerapan PSBB di berbagai daerah”.
Pada pedoman new normal ini, terangnya, pemesanan tiket hanya dapat dilakukan secara online yaitu Aplikasi KAI Access, Web KAI. Tiket juga dapat dibeli di mitra penjualan tiket resmi KAI lainnya. Loket hanya difungsikan untuk pembelian go show (tiga jam sebelum jadwal Keberangkatan).
Supriyanto menambahkan saat memasuki area stasiun masyarakat diwajibkan untuk memakai masker dan bersuhu tubuh kurang dari 37,3 derajat Celsius.
Pada proses boarding, penumpang harus menunjukkan tiket dan identitas penumpang kepada petugas boarding. Jika sudah diperiksa, maka penumpang melakukan scan tiket secara mandiri.
”Langkah ini untuk meminimalisasi kontak fisik antara penumpang dan petugas. Selama perjalanan, selain menggunakan masker, penumpang juga diharuskan mengenakan face shield yang disediakan oleh KAI. Pelindung wajah tersebut wajib digunakan penumpang hingga keluar dari area stasiun kedatangan,” ujarnya.
Tiga Jam Sekali
Ia menjelaskan guna memastikan kesehatan penumpang, petugas akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta tiap tiga jam sekali. Jika ada penumpang yang kedapatan bersuhu badan 37,3 derajat Celsius atau lebih dan mengalami gejala Covid-19, maka penumpang tersebut akan dipindah ke ruang isolasi yang ada di kereta.
”Bila kondisi penumpang perlu penanganan segera, kami akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan,” ujar dia.
Untuk menjamin kebersihan selama perjalanan, petugas rutin membersihkan objek-objek yang sering terpegang tangan setiap 30 menit sekali secara bergantian. Objek seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lainnya dibersihkan menggunakan pembersih yang mengandung disinfektan.
Dalam melayani pelanggan pada new normal, jelas dia, petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang dibekali dengan APD. Petugas dilengkapi APD agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani oleh petugas PT KAI.
”Kepada para penumpang tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, melakukan cuci tangan, membawa hand sanitizer pribadi dan menjaga kesehatan. Selain itu penumpang diminta melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Serta tidak ragu melapor kepada petugas jika tiba-tiba merasa tidak sehat,” imbaunya. (G23-2)