PURWOKERTO – Kapasitas peserta didik yang belajar di jalur pendidikan non formal, khususnya Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kabupaten Banyumas perlu terus ditingkatkan.
Mereka tidak hanya diberikan materi pelajaran, tetapi juga perlu mendapatkan materi lain yang berorientasi pada pengembangan diri.
Ketua pengelola labsite SKB Purwokerto, Fajar Setyarina mengatakan, selama ini peserta didik yang belajar di satuan pendidikan non formal, khususnya SKB, tidak hanya mendapatkan materi pelajaran. Mereka juga mendapatkan materi lain berupa pelatihan untuk melatih kemandirian. Misalnya pelatihan tentang tata boga, menjahit, komputer akuntansi dan lain sebagainya.
Kendati demikian, pemberian materi pelatihan tersebut dinilai tidak cukup. Mereka juga perlu mendapatkan materi pengembangan lanjutan, sehingga yang mereka kuasai tidak hanya dari segi produksi, tetapi juga yang lain, misalnya pemasaran.
”Makanya kami memberikan pelatihan tentang e-commerce (electronic commerce) atau perdagangan elektronik bagi peserta didik yang telah menghasilkan berbagai produk, khususnya makanan olahan,” terangnya.
Menurutnya, selama ini banyak peserta didik maupun peserta kursus yang sudah mampu menghasilkan produk-produk berkualitas, tetapi seringkali mereka mengalami kendala dalam memasarkan produk tersebut.
”Banyak peserta didik maupun peserta kursus dan pelatihan di lembaga kami yang mampu membuat beragam kerajinan berkualitas, mulai dari berbagai jenis makanan ringan, kerajinan tangan, tata busana dan sebagainya. Namun seringkali mereka mentok ketika akan memasarkan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut dia, dengan menyelenggarakan kegiatan workshop tentang e-commerce, diharapkan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana memasarkan produk mereka melalui layanan digital.
Dia menilai, model-model pemasaran yang mengedepankan cara-cara konvensional seperti sekarang, perlu diubah dengan mengikuti perkembangan zaman. Apalagi sekarang sudah memasuki era digital, sehingga mau tidak mau sistem pemasaran produk juga perlu dilakukan dengan cara-cara digital.
”Kami memiliki showroom yang menjual berbagai produk kerajinan dari peserta didik. Namun selama ini memang pemasarannya masih dilakukan secara konvensional, sehingga dengan adanya workshop tentang e-commerce ini, diharapkan bisa meningkatkan penjualan produk tersebut,” terangnya.(H48-20)