Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Topik Nasional

Kapasitas Peserta Didik Non Formal Perlu Ditingkatkan

Sabtu, 28 September 2019
Topik Nasional
A A
WORKSHOP: Sejumlah peserta didik SKB Purwokerto mengikuti workshop e-commerce, baru-baru ini.(SB/Budi S)

WORKSHOP: Sejumlah peserta didik SKB Purwokerto mengikuti workshop e-commerce, baru-baru ini.(SB/Budi S)

PURWOKERTO – Kapasitas peserta didik yang belajar di jalur pendidikan non formal, khususnya Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kabupaten Banyumas perlu terus ditingkatkan.

Mereka tidak hanya diberikan materi pelajaran, tetapi juga perlu mendapatkan materi lain yang berorientasi pada pengembangan diri.

Ketua pengelola labsite SKB Purwokerto, Fajar Setyarina mengatakan, selama ini peserta didik yang belajar di satuan pendidikan non formal, khususnya SKB, tidak hanya mendapatkan materi pelajaran. Mereka juga mendapatkan materi lain berupa pelatihan untuk melatih kemandirian. Misalnya pelatihan tentang tata boga, menjahit, komputer akuntansi dan lain sebagainya.

BacaJuga

Prof Sugeng UMP Jadi Salahsatu Narasumber Utama dalam Seminar RM Margono Djojohadikusumo

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Kendati demikian, pemberian materi pelatihan tersebut dinilai tidak cukup. Mereka juga perlu mendapatkan materi pengembangan lanjutan, sehingga yang mereka kuasai tidak hanya dari segi produksi, tetapi juga yang lain, misalnya pemasaran.

”Makanya kami memberikan pelatihan tentang e-commerce (electronic commerce) atau perdagangan elektronik bagi peserta didik yang telah menghasilkan berbagai produk, khususnya makanan olahan,” terangnya.

Menurutnya, selama ini banyak peserta didik maupun peserta kursus yang sudah mampu menghasilkan produk-produk berkualitas, tetapi seringkali mereka mengalami kendala dalam memasarkan produk tersebut.

”Banyak peserta didik maupun peserta kursus dan pelatihan di lembaga kami yang mampu membuat beragam kerajinan berkualitas, mulai dari berbagai jenis makanan ringan, kerajinan tangan, tata busana dan sebagainya. Namun seringkali mereka mentok ketika akan memasarkan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, dengan menyelenggarakan kegiatan workshop tentang e-commerce, diharapkan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana memasarkan produk mereka melalui layanan digital.

Dia menilai, model-model pemasaran yang mengedepankan cara-cara konvensional seperti sekarang, perlu diubah dengan mengikuti perkembangan zaman. Apalagi sekarang sudah memasuki era digital, sehingga mau tidak mau sistem pemasaran produk juga perlu dilakukan dengan cara-cara digital.

”Kami memiliki showroom yang menjual berbagai produk kerajinan dari peserta didik. Namun selama ini memang pemasarannya masih dilakukan secara konvensional, sehingga dengan adanya workshop tentang e-commerce ini, diharapkan bisa meningkatkan penjualan produk tersebut,” terangnya.(H48-20)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Persibas Melaju ke Semifinal

Selanjutnya

Sekolah Inklusi Kesulitan Cari Guru PLB

Artikel Lainnya

Lunasi Tunggakan, Kanwil DJP Jateng II Hentikan Penyidikan Tindak Pidana Pajak

Tarif AS Tekan Industri Ekspor : Penguatan Ekonomi Domestik Wajib Dilakukan

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In