PURWOKERTO – Karakteristik wilayah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat investor masuk ke daerah.
Pengamat ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Abdul Aziz Ahmad SE MSi mengatakan, pabrik pengolahan di wilayah selatan barat ini memiliki perbedaan karakteristik dengan kabupaten lain di Jawa Tengah.
Ia mencontohkan, di wilayah Solo dan sekitarnya yang memiliki banyak industri garmen dan tekstil. Sementara di Kabupaten Purbalingga banyak pabrik bulu mata dan rambut palsu. Begitu pula dengan Kabupaten Cilacap juga terdapat industri besar.
“Kabupaten Banyumas, lebih sesuai karakteristiknya dengan sektor perdagangan dan jasa,” katanya kepada wartawan belum lama ini.
Selain karakteristik, faktor lainnya yaitu infrastruktur. Ini yang yang menjadi pertimbangan investor. Untuk menarik minat investor, pemerintah perlu memperbaiki menyediakan akses transportasi serta sarana infrastruktur penunjang mobilitas.
“Budaya daerah yang lebih pro investasi juga akan memberikan motivasi investor untuk datang dan menanamkan modalnya,” katanya.
Dia mengemukakan bahwa ada rencana untuk pembuatan tol dan bandara. Keduannya masih menunggu waktu realisasinya. Untuk kebutuhan bisnis tentu perusahaan mempertimbangkan tol untuk mobilitas angkutan darat.
Sedangkan pendirian bandara di Purbalingga, ia menilai kapasitasnya belum membantu sistem pengangkutan. (H60-20)