PURBALINGGA– Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga hingga Senin (30/11) mencapai 1.207 orang, dengan 753 masih dirawat, 415 sembuh dan 39 meninggal. Pemkab Purbalingga akan tetap melaksanakan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
“Meski demikian jam malam tidak diberlakukan tapi penegakkan disiplin protokol kesehatan akan diperketat,” kata Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, Senin (30/11).
“Kalau saya berlakukan jam malam, saya khawatir tidak sesuai dengan arahan presiden, apalagi ini mau pilkada. Sehingga kita kebijakannya tidak memberlakukan jam malam tapi memperketat protokol kesehatan,” katanya.
(Baca Juga : Esih Akeh Wong Padha Ndableg Maring Covid)
Berbagai hal yang dilakukan Pemkab Purbalingga guna mendorong kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Di antaranya meningkatkan frekuensi razia pelanggar protokol kesehatan, memasang voice announcer protokol kesehatan di tiap traffic light, memasang spanduk imbauan di kota hingga desa.
“Kepada para camat dan kepala desa selaku ketua tim gugus tugas harus bisa mengedukasi masyarakat ketika ada isolasi mandiri untuk dikondisikan jangan dikucilkan, kearifan lokal Jogo Tonggo diaktifkan. Kalau tidak bisa, lapor kabupaten untuk dikirim logistiknya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM menegaskan, akan tetap melaksanakan 3T, meski angka kasus meningkat. Tapi harapannya virus tidak menyebar, dan angka kesembuhan akan meningkat.
“Sedangkan masyarakat, kami harapkan untuk disiplin melaksanakan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak,” katanya.
Jogo Tonggo
Ia menjelaskan, angka kesembuhan pasien covid-19 di Purbalingga 55,11% dan angka kematian meningkat signifikan menjadi 39 orang. Bahkan kasus positif juga merambah ke tenaga kesehatan yang berakibat penutupan layanan sementara beberapa puskesmas.
Direktur RS Panti Nugroho Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto menjelaskan salah satu penyebab kematian pada pasien positif Covid yakni adanya komorbiditas atau penyakit penyerta yang dapat memperburuk perjalanan penyakit Covid.
“Komorbiditas tersebut terutama penyakit asma, TB Paru, jantung, hipertensi dan diabetes,” ungkapnya.
(Baca Juga : Tiap Bulan, Kasus Positif Covid-19 Terus Naik)
Direktur RSUD Goeteng Taroenadibrata, dr Sulistya Rini Candra Dewi MKes menjelaskan perlakuan pasien Covid berbeda dengan pasien penyakit yang lain. Pasien Covid mendapatkan ruang isolasi tersendiri. Saat ini RSUD Goeteng menampung sebanyak 67 pasien covid, 59 di antaranya positif dan 7 di antaranya suspect.
“Mereka yang mengalami gejala sedang dan berat dirawat di rumah sakit. Mereka yang OTG menjalani isolasi di rumah atau di tempat isolasi yang disediakan pemerintah dengan tetap dalam pemantauan tenaga medis,” katanya.(rif-4)