PURWOKERTO – Program KB (Keluarga Berencana) melalui model Medis Operasi Pria (MOP) atau vasektomi di Kabupaten Banyumas, saat ini terus di gencarkan. Upaya ini untuk meningkatkan target kesetaraan ber-KB.
MOP merupakan program KB yang di berikan kepada pria untuk mencegah terjadinya kehamilan. Caranya dengan mengikat atau memotong saluran sperma. Metode ini memiliki tingkat efektitas mencapai 99 %.
Menurut Kepala Seksi Jaminan dan Pembinaan Ber-KB Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas,Zubaidah, meski menjadi metode KB paling efektif, namun program KB vasektomi hingga kini prosentasenya bisa di bilang masih kecil. Apalagi bila di bandingkan dengan program KB yang lain seperti IUD.
Namun demikian, pihaknya menyadari bahwa metode vaksektomi memang metode KB yang memerlukan lebih banyak pertimbangan.
Baca Juga : Turunkan AKI/AKB, RSUD Banyumas Luncurkan “Junek”
Dalam rentang aktu tahun 2021, di Kabupaten Banyumas ada sebanyak 43 akseptor yang menjalani vasektomi. Angka ini di anggap sudah bagus mengingat vasektomi masih cukup tabu di kalangan masyarakat umum.
Selain itu, angka ini hampir memenuhi target tahunan DPPKBP3A yang menargetkan sekitar 48 akseptor.
”Bisa di bilang warga Banyumas sudah cukup terbuka dengan KB Vasektomi, karena jumlah permintaan KB ini terus ada dan bertambah,” ujarnya.
Sementara untuk meningkatkan minat ber-KB vasektomi, pemerintah menggratiskan program ini sepenuhnya. Selain itu, para akseptor mendapatakan insentif sebesar Rp 300 ribu, sebagai penghargaan telah perpartispasi ber-KB dan ganti rugi tidak bekerja selama tiga hari.
Gerakan masif untuk menarik minat KB vasektomi juga terus di gencarkan melalui tingkatan kader, sosialisasi skala besar, sosialisasi door to door, dan konseling KEI.
Penuhi Syarat
Namun, dalam melakukan vasektomi, setiap pasangan harus menandatangani informent concent (persetujuan tindakan dokter). Hal ini berkaitan dengan MOP yang merupakan alat kontrasepsi permanen.
Peserta vasektomi harus memenuhi tiga syarat, yaitu syarat sukarela, bahagia dan sehat.
Peserta harus sukarela bahwa sudah tidak ingin memiliki keturunan lagi, umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun, terikat dalam perkawinan yang sah. Kemudian jumlah anak minimal 2 orang.
”Vasektomi merupakan KB yang bisa di bilang paling mantap atau final, karena kemungkinan kehamilan hanya 0,1%. Sehingga memang metode ini harus dengan kesadaran penuh,” ujarnya.
Baca Juga : Ayo, Warga Banyumas Sukseskan Pendataan Keluarga 2021
MOP di Banyumas rata-rata di lakukan oleh para pria di umur 45 tahun ke atas. Salah satu akseptor vasektomi yaitu Bupati Banyumas Achmad Husein.
Bagi masyarakat yang ingin mengajukan MOP secara gratis, bisa menyampaikan ke petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Nanti PLKB akan mengajukan ke DPPKBP3A Banyumas untuk selanjutnya di lakukan koordinasi dengan dokter.(mg02-7)