PURWOKERTO – Meski sudah terdata dalam sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan), keberadaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Kabupaten Banyumas bakal didata secara manual.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati mengatakan, data terkait kondisi lembaga PAUD sebenarnya sudah ada dalam sistem Dapodik. Data tersebut dapat diakses dalam jaringan.
Namun demikian, pihaknya juga ingin melakukan pendataan dengan melihat langsung kondisi di lapangan yang sebenarnya.
”Selain melalui Dapodik, kami juga ingin memiliki data secara manual tentang kondisi lembaga PAUD, mulai dari jumlah peserta didik, jumlah tenaga pendidik, kategori usia peserta didik dan lain sebagainya,” terangnya, Kamis (30/1).
Dalam melakukan pendataan secara manual ini, kata dia, Dinas Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri, tetapi dibutuhkan dukungan dari berbagai unsur, termasuk pihak terkait di wilayah kecamatan.
”Kegiatan pendataan ini harus didukung semua unsur, termasuk yang ada di kecamatan. Korwilcam (Koordinator Wilayah Kecamatan) Dinas Pendidikan, nanti juga akan kami libatkan, sehingga nanti ada kerja sama yang sinergis antara berbagai pihak,” tambah dia.
Dia pun memberikan alasan perlunya dilakukan pendataan secara manual, meski sekarang sudah ada data dalam sistem Dapodik. ”Kepentingan dari Dapodik beda dan data itu dilakukan pemerintah pusat. Adapun pendataan manual yang akan kami lakukan bertujuan untuk kepentingan kami (Dinas Pendidikan),” ujar dia.
Selain itu, menurut dia, dengan melakukan pendataan manual secara langsung di lapangan, diharapkan bisa diperoleh data yang lengkap. ”Terkadang realita di lapangan, terutama terkait kondisi sarpras (sarana dan prasarana) dan layanan PAUD berbeda dengan yang ada di Dapodik,” terangnya.
Oleh karena itu, dengan adanya pendataan secara manual diharapkan kondisi lembaga PAUD di Kabupaten Banyumas akan terpotret secara lengkap. ”Paling tidak kami punya data yang diperoleh langsung dari lapangan,” tandas dia.(H48-52)