JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj berkelakar kalau Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo merupakan anggota NU cabang Nasrani.
Hal itu ia sampaikan saat menerima sowan Kapolri ke kantor PBNU, Kamis (29/1) sore. Kapolri memang sosok yang sangat dekat dengan ulama meskipun dia beragama Nasrani.
“Saya kenal baik bapak ini (Kapolri). Sangat dekat dengan warga NU. Ya bisa sebutlah, NU Cabang Nasrani,” kelakar Kiai Said.
Kiai Said juga mengisahkan kalau dia sudah mengenal Listyo sejak yang bersangkutan menjabat sebagai Kapolres Pati, kemudian menjabat Kapolresta Solo di Jawa Tengah.
(Baca Juga : Berikut Link Download Twibbon Harlah NU ke-95)
Selanjutnya saat Listyo menjadi Kapolda Banten. Saat memimpin, Listyo merupakan sosok yang profesional dan sangat menghormati para kiai.
“Waktu di Banten beliau dekat dengan Mbah Muhtadi, kiai sepuh Banten. Dengan Mbah Sahal (Sahal Mahfudh) juga dekat. Dengan Kiai Ma’ruf (Ma’ruf Amin) sebelum menjadi Wapres,” kata Aqil.
Kepada Kapolri yang baru itu, Kiai Aqil berharap agar PBNU dan Polri dapat melakukan kerja sama. Menurutnya, negara sebesar dan sekuat apa pun pasti membutuhkan kekuatan masyarakat sipil. Sebab jika tanpa masyarakat sipil, negara akan mudah hancur.
Peran Ulama
Pada kesempatan itu, Kapolri Jenderal Listyo mengatakan, ke depan, kepolisian akan menjalin kerja sama yang baik dengan para ulama, khususnya NU. Sebab peran ulama dan tokoh agama sangat penting dalam menjaga keamanan nasional.
“Kami berterima kasih karena beliau memberikan dukungan penuh kepada Polri untuk bersama melaksanakan seluruh program dalam rangka menjaga stabilitas Kamtibmas,” kata Listyo.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Dir Siber Brigjen Slamet Uliandi dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi.
Mereka disambut sejumlah pengurus harian PBNU. Antara lain Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU KH Robikin Emhas, KH Marsudi Syuhud, KH Abdul Manan Abdul Ghani, dan KH Aizzuddin Abdurrahman. (ri-4)