BANYUMAS — Berawal dari keprihatinan terhadap harga gula kelapa yang tidak menentu, H. Maskur mendirikan Kelompok Tani Nira Sari Murni di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada tahun 2017. Tujuan utama pendirian kelompok ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin gula kelapa organik di desa tersebut.
Sebagai sentra produksi gula kelapa organik di Kabupaten Banyumas, masyarakat Desa Batuanten sebagian besar bermata pencaharian sebagai pengrajin gula kelapa organik. Hingga kini, Kelompok Tani Nira Sari Murni telah membina lebih dari 200 pengrajin gula kelapa organik, dengan 26 pekerja khusus yang mengolah gula kelapa menjadi gula kristal.
“Dulu harga gula merah di tingkat petani sering naik turun, dan sangat bergantung pada kondisi pasar yang tidak menentu. Namun, alhamdulillah, sejak terbentuknya kelompok tani ini, kami sudah bekerja sama dengan perusahaan pengekspor di Purwokerto yang membantu memasarkan produk kami,” jelas H. Maskur.
Kerja sama dengan perusahaan pengekspor tersebut membuat harga gula kelapa organik lebih stabil di angka Rp 18.000 per kilogram. Selain itu, para pengrajin juga rutin mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
“Alhamdulillah, sekarang harga gula lebih baik, dan kami terus memberikan pelatihan kepada petani agar mereka bisa menghasilkan gula kelapa organik yang berkualitas tinggi,” lanjutnya.
Produksi gula kristal dari Kelompok Tani Nira Sari Murni mencapai 1,5 ton per hari, dengan total produksi bulanan antara 30 hingga 40 ton. Produk gula kristal ini diekspor ke pasar internasional melalui mitra perusahaan pengekspor.
H. Maskur juga rutin mengadakan pertemuan dengan para pengrajin setiap dua bulan sekali, melibatkan dinas terkait untuk memastikan kualitas produksi tetap terjaga. “Kami mengadakan pertemuan dengan penderes binaan setiap dua bulan sekali, dan kadang-kadang kami juga mengundang dinas untuk pembinaan,” tambahnya.
Salah satu pengrajin binaan, Katam, mengungkapkan bahwa setelah bergabung dengan Kelompok Tani Nira Sari Murni, pendapatannya stabil. Dengan 22 pohon kelapa yang dimilikinya, Katam mampu memproduksi hingga 6 kilogram gula kelapa per pohon setiap harinya.
“Alhamdulillah, dengan pembinaan dari H. Maskur, harga gula stabil di Rp 18.000 per kilogram, bahkan lebih tinggi dari harga beras,” kata Katam.
Dengan omzet mencapai miliaran rupiah per bulan, Kelompok Tani Nira Sari Murni telah berhasil mengangkat kesejahteraan para pengrajin gula kelapa organik di Desa Batuanten Cilongok, sekaligus menjaga kualitas gula kelapa organik yang siap diekspor ke pasar internasional.