BANYUMAS-Bagi masyarakat yang mengalami gejala mirip covid-19 diminta untuk tidak malu dan takut untuk segera periksa diri ke fasilitas medis terdekat. Adapun gejala penyakit covid-19 ini antara lain gangguann pernafasan, nafsu makan turun, demam dan turunnya fungsi indra penciuman.
Hal itu disampaikan Bupati Banyumas, Achmad Husein dalam kegiatan orientasi wartawan PWI Banyumas, di Pendapa Sipanji Purwokerto, Sabtu (21/11/2020).
“Yang meninggal rata-rata karena terlambat. Datangnya itu sudah ngos-ngosan dan saturasi oksigennya di bawah 80 persen. Sudah hampir meninggal baru datang. Karena masyarakat itu malu, datang ke Rumah Sakit kemudian dikatakan Covid. Padahal Covid itu tidak apa-apa, kalau ditangani sesegera mungkin,” terangnya.
(Baca Juga : Awas! Banyumas Tak Terkendali, Per Hari 25 Orang Positif Covid-19 )
Penanganan segera pasien covid-19 ini dinilai penting untuk mencegah berbagai hal yang fatal. Ia mencontohkan kasus di mana pasien positif covid-19 yang meninggal dan baru berumur 36 tahun beberapa waktu lalu. Hal itu kemungkinan karena keterlambatan saat memeriksakan diri.
“Makanya untuk alat pernafasan, rencana akan kita anggarkan lagi. Karena alat bantu pernafasan ini cukup penting khususnya yang punya gejala covid-19,” kataya.
Tak Terkendali
Dijelaskan Husein, perkembangan kasus covid-19 yang makin tak terkendali perlu menjadi perhatian semua pihak. Jika saat ini (21/11) sudah ada 403, maka akhir Nopember, angka positif bisa mencapai 500. Desember kalau tak terkendali bisa mencapai kasus 700.
“Jadi tolong sampaikan kepada masyarakat untuk segere memeriksakan diri ketika mendapati gejal daya bau hilang dan nafsu makan menurun. Jangan malu, segera periksa. Karena covid-19 bukan aib,” jelasnya.
(Baca Juga : Penyebaran Covid-19 di Banyumas Sulit Dikendalikan )
Sementara untuk masyarakat secara umum pihaknya juga terus mendorong untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. Tiga M mulai dari mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menghindari kerumunan atau jaga jarak perlu terus dilaksanakan.
“Karena jikapun nanti akan ada vaksin ini. Vaksin tidak akan mengurangi jumlah pasien bukan untuk menghentikan kematian. Jadi protokol kesehatan harus terus diamankan,” ujarnya. (K37, G22-)
Diskusi tentang artikel