PURWOKERTO – Inovasi Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Dinarpusda) Banyumas, berupa “Drop Box” tempat karantina buku diminati oleh sejumlah perpustakaan. Tempat sterilisasi buku itu merupakan kreativitias instansi tersebut di masa pandemi Covid-19.
Pustakawan Dinarpusda Banyumas, Fuad Zein Arifin mengatakan, penggunaan drop box rupanya mendapat tanggapan positif bagi banyak pihak. Fuad mengakui bahwa barang tersebut sudah cukup banyak di replikasi pihak perpustakaan lain.
“Kita bersyukur kalau barang yang kami buat ternyata dipakai banyak pihak, yang sudah mereplikasi drop box, itu ada dari perpustakaan di Kabupaten Temanggung, Bekasi, dan Cilacap,” kata Fuad, kepada Suara Banyumas Kamis (20/05/2021).
Ia menambahkan selain direplikasi, sudah banyak pihak perpustakaan dari daerah lain yang mengunjungi Dinarpusda Banyumas, untuk mempelajari penggunaan drop box.
(Baca Juga: Perpusda Banyumas Sediakan Drop Box Karantina Buku)
“Sudah ada yang datang dari institusi perpustakaan daerah lain yang berkunjung untuk melihat dan mempelajari drop box, kayak dari Kabupaten Sragen, bahkan dari perpustakaan Provinsi Jawa Tengah saja datang kemari.” ujar Fuad dengan raut senang.
Dia menjelaskan, pembuatan dan penggunaan tempat karantina buku ini, bertujuan untuk mengantisipasi penularan virus Covid-19 melalui media buku setelah dipinjam oleh pembaca. Upaya ini menjadi terobosan memutus rantai penularan.
“Kita membuat benda itu, mengikuti banyak kajian, seperti dari UNESCO. Katanya virus itu mati selama 1×24 jam di benda mati. Kemudian kita panasi dengan suhu sampai 40 derajat Celcius. Setelah dipanasi kita sinari dengan ultraviolet. Itulah langkah yang ada dalam drop box tersebut,” ujar Sutiarto, Kasi Pelayanan Perpustakaan Banyumas. (mg01,pj-2)